Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Defisit, Kementerian PUPR Optimistis Pagu Tahun Ini Terserap Optimal

Kementerian PUPR melaporkan hingga 20 Juni 2022, realisasi progress fisik Kementeriannya telah mencapai 31,5 persen, sedangkan untuk realisasi keuangan telah mencapai 27,5 persen dari total pagu anggaran 2022 senilai Rp100,6 triliun.
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membujuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk membeli sepatu di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, Selasa (30/11/2021). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membujuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk membeli sepatu di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, Selasa (30/11/2021). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis untuk dapat menyerap pagu anggaran APBN 2022 secara optimal mengingat masih banyak proyek prioritas yang masih harus dirampungkan.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan realisasi penyerapan anggaran hingga Juni 2022 masih tercatat lebih baik jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Dia memaparkan, hingga 20 Juni 2022, realisasi progress fisik Kementeriannya telah mencapai 31,5 persen, sedangkan untuk realisasi keuangan telah mencapai 27,5 persen dari total pagu anggaran 2022 senilai Rp100,6 triliun.

“Apa yang kita punya pada 2022 diharapkan seoptimal mungkin, itu [bisa] 97 persen, kan kita sudah midterm review, kalau bisa 100 persen, kan kita defisit karena banyak tugas ke kita,” katanya di Jakarta, Senin (20/6/2022).

Lebih lanjut, Endra menuturkan pada tahun ini Kementerian PUPR masih kekurangan anggaran untuk persiapan sejumlah gelaran internasional.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Cipta Karya, untuk persiapan Presidensi Indonesia dalam KTT G-20, Kementerian PUPR ditugaskan untuk menata Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Bali dan supervisi.

Untuk persiapan itu diperlukan anggaran senilai Rp112,17 miliar. Sementara itu, setidaknya dibutuhkan anggaran Rp94,55 miliar untuk penataan kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat melalui penataan koridor kawasan Mandalika dan supervisi penataan koridor.

Kementerian PUPR juga mencatat defisit senilai Rp7 miliar untuk persiapan Asean Summit di Tana Mori, Labuan Bajo dalam peningkatan fasilitas pendukung pariwisata Loh Buaya, Pulau Rinca.

Tidak hanya itu, Kementerian PUPR membutuhkan anggaran tambahan untuk renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

senilai Rp947,81 miliar.

“Harus [terserap semua], sekarang kita anggarannya tidak hanya beban 2022, kan ada 2021 dan sebagian ke 2023,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper