Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Dorong Substitusi Impor Ventilator, Potensi Pasarnya Capai US$5,79 miliar per Tahun

Market size dunia terhadap produk ventilator diperkirakan tumbuh 5 persen setiap tahunnya dengan nilai mencapai US$5,79 miliar pada 2021 untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, home care, dan lainnya.
Produksi ventilator. Alat bantu pernafasan menjadi salah satu yang menjadi buruan di tengah pandemi Covid-19. /Reuters
Produksi ventilator. Alat bantu pernafasan menjadi salah satu yang menjadi buruan di tengah pandemi Covid-19. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mendorong program substitusi impor alat kesehatan jenis ventilator dengan tujuan memaksimalkan raupan cuan dari pangsa pasar global senilai US$5,79 miliar.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memperkirakan kebutuhan global terhadap ventilator akan terus tumbuh pascapandemi Covid-19 untuk menangani pengananan lainnya.

Agus mengatakan market size dunia terhadap produk ventilator diperkirakan tumbuh 5 persen setiap tahunnya dengan nilai mencapai US$5,79 miliar pada 2021 untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, home care, dan lainnya.

Pada 2027, sambungnya, pasar ventilator global diproyeksi akan mencapai US$9,13 miliar.

"Dengan demikian, hadirnya industri ventilator di dalam negeri, baik jenis invasi dan non-invasi akan mendukung program substitusi impor alat kesehatan," kata Agus via siaran pers, Rabu (15/6/2022).

Dia menambahkan, berbagai kebijakan yang kondusif serta instrumen yang berpihak kepada industri alat kesehatan dalam negeri akan terus diberikan oleh pemerintah ke depannya.

Selain itu, sejumlah langkah strategis turut dijalankan, di antaranya mengakselerasi upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia serta penciptaan inovasi produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper