Bisnis.com, JAKARTA — BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) mencatatkan laba bersih Rp14,33 triliun pada 2021. Laba MIND ID ini meningkat 687 persen dibandingkan 2022 yang senilai Rp1,82 triliun.
Capaian laba MIND ID itu tidak lepas dari membaiknya kinerja bisnis pada beberapa sektor komoditas. Sepanjang 2021, MIND ID meraih pendapatan sebesar Rp93,75 triliun, naik 40 persen dibandingkan 2020 yang sebesar Rp66,75 triliun.
Tiga komoditas terbesar penyumbang pendapatan MIND ID ialah batu bara, emas dan timah yang masing-masing berkontribusi sebesar 32 persen, 28 persen dan 13 persen. Sisanya, berasal dari kontribusi aluminium 9 persen, feronikel 7 persen, bijih nikel 5 persen dan lainnya sebesar 6 persen.
Hendi Prio Santoso, Direktur Utama MIND ID mengatakan bahwa pertumbuhan kinerja positif perusahaan di dukung oleh sinergi seluruh Insan Grup MIND ID dalam melaksanakan seluruh rencana strategis yang ditetapkan.
"Inovasi operasional dilakukan untuk meningkatkan daya saing biaya, selain itu perusahaan juga memberikan perhatian utama pada peluang-peluang baru yang mendukung pertumbuhan bisnis dimasa yang akan datang," ujarnya seperti dilansir laman resmi perusahaan, Rabu (15/6/2022).
Sebagai holding BUMN industri pertambangan, MIND ID beranggotakan PT ANTAM Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk. Holding ini dibentuk pada 17 Agustus 2019.
Baca Juga
Hendi menjelaskan MIND ID meningkatkan efektivitas pada sisi produksi dan penjualan produk andalan seperti emas dan jasa pemurnian logam mulia, batu bara, logam timah dan tin solder, aluminium, feronikel, dan bijih nikel. Hal ini membuat perusahaan mencatat laba kotor sebesar Rp26,41 triliun dan laba usaha sebesar Rp16,67 triliun pada 2021.
Selain peningkatan efektivitas produksi dan penjualan Grup MIND ID, pendapatan perusahaan juga sejalan dengan momentum perbaikan harga komoditas global. Pada 2021, MIND ID mencatatkan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp28,06 triliun atau meningkat 149 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp11,26 triliun.
Hendi melanjutkan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang sangat baik sepanjang 2021 merupakan wujud komitmen perusahaan sebagai pengelola salah satu sektor strategis yang dapat mendukung penguatan dan pemulihan ekonomi Indonesia di tengah kondisi pandemi.
Pada 2021, perekonomian global merespons lebih positif atas kondisi pandemi yang lebih terkendali. Di Tanah Air, perbaikan pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren positif dibandingkan tahun 2020.
"MIND ID tentunya menjalankan kebijakan strategis tata kelola usaha industri pertambangan yang disesuaikan dengan pandemi Covid-19," katanya.