Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan investasi ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air telah menunjukkan geliat yang luar biasa. Minat perusahaan teknologi yang fokus di sektor kendaraan listrik, termasuk baterai kendaraan listrik, cukup besar.
Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan total rencana investasi di ekosistem ini mencapai US$23 miliar atau sekitar Rp335,8 triliun (Rp14.600/US$).
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa rencana investasi ini berasal dari LG Energy Solution senilai US$9,8 miliar, CATL US$5,2 miliar dan Foxconn US$8 miliar.
Dia mengungkapkan selain tiga perusahaan tersebut, ada pula BASF, Volkswagen dan Hyundai.
Lebih lanjut, Yuliot berharap dengan hadirnya perusahaan-perusahaan tersebut, investasi di sektor teknologi ramah lingkungan dapat berkembang.
Ketika disinggung mengenai investasi Tesla, Yuliot menuturkan hal tersebut masih dibicarakan oleh pihak terkait.
Baca Juga
"Masih dalam pembicaraan. Proses masih jalan terus," ungkapnya dalam webinar bersama HSBC dan Bisnis.com, Selasa (14/6/2022).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pembahasan rencana investasi Tesla terus berjalan hingga saat ini.
Bahkan, dia mempersilahkan pada CEO Tesla Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia jika ingin memiliki pabrik clean energy. Luhut mengungkapkan tim Tesla sebelumnya sudah pernah datang ke Indonesia tepatnya Morowali, Sulawesi Tengah dan Vale, Sulawesi Selatan.
Luhut menambahkan tim Tesla saat berkunjung ke kawasan industri tersebut sangat kagum.