Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Perdagangan Mei 2022 Berpotensi Surplus, Nilainya Bisa Tembus US$3,28 Miliar

Ekonom Bank Permata memprediksi neraca dagang pada Mei 2022 akan mencatat surplus sebesar US$3,28 miliar atau turun dari posisi bulan sebelumnya.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Permata Tbk memprediksi neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2022 akan mengalami surplus sebesar US$3,28 miliar. Perkiraan tersebut turun jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang tercatat mengalami surplus sebesar US$7,56 miliar.

Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede  menyampaikan, surplus perdagangan tersebut didorong oleh kinerja ekspor yang diperkirakan tumbuh 31,44 persen (year-on-year/yoy).

"Volume ekspor diperkirakan turun sejalan dengan jumlah hari produktif yang lebih sedikit pada Mei karena bertepatan dengan perayaan Idulfitri," kata Josua kepada Bisnis, Selasa (14/6/2022).

Sejalan dengan itu, aktivitas manufaktur terindikasi dari PMI manufaktur dari beberapa mitra dagang Indonesia seperti Uni Eropa, AS,  India dan Korea juga menunjukkan penurunan, meskipun harga komoditas ekspor cenderung meningkat sepanjang Mei seperti crude palm oil (CPO) naik tipis 0,97 persen (month-to-month/mtm) dan harga batu bara naik 27,28 persen mtm.

Josua juga menyampaikan, penurunan kinerja ekspor pada Mei lalu juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang ekspor CPO pada akhir April lalu.

Kemudian dari sisi impor, kinerja impor secara bulanan juga mengalami penurunan. Namun, laju impor tahunan diperkirakan 33,29 persen yoy.

"Penurunan kinerja impor juga dipengaruhi oleh penurunan volume impor sejalan dengan kinerja manufaktur terindikasi dari PMI manufaktur Indonesia yang tercatat turun pada Mei yang lalu," jelas dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan neraca perdagangan yang mencatatkan surplus 24 bulan secara beruntun hingga April 2022 memperkuat kondisi eksternal Indonesia di tengah tingginya ketidakpastian global.

Berdasarkan data terbaru, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus sebesar US$7,56 miliar dan merupakan yang tertinggi sepanjang masa.

Dia menjelaskan, kondisi surplus neraca perdagangan yang disertai dengan menggeliatnya kegiatan ekonomi akan memberikan kontribusi yang sangat positif dari sisi neraca eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper