Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pertamina (Persero) membangun pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS berkapasitas 2,25 MWp di Kilang Plaju, Palembang, sebagai bentuk transisi energi.
Energi yang dihasilkan PLTS tersebut nantinya untuk menyuplai listrik ke gedung kantor serta perumahan di kawasan Kilang Plaju.
Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono mengatakan terdapat dua potensi besar dari segi ekonomi dan lingkungan dari proyek instalasi PLTS tersebut.
“Dari sisi ekonomi, PLTS dapat mengurangi beban pengoperasian gas turbine dan konsumsi natural gas di kilang,” kata Mulyono dalam keterangan pers saat groundbreaking proyek pengembangan PLTS di Kilang Plaju, Palembang, Selasa (14/6/2022).
Melalui PLTS 2,25 MWp itu, potensi penurunan emisi yang bisa dilakukan mencapai 2.500 ton per tahun. PLTS tersebut ditargetkan mulai konstruksi pada Juli 2022.
Secara hitungan, Mulyono melanjutkan, PLTS 2,25 MWp itu bisa menghemat konsumsi gas sebanyak 6.000 ton per tahun. Pihaknya sendiri menargetkan adanya penghematan biaya hingga US$5.000 per tahun.
Sementara dari sisi lingkungan, PLTS Kilang Plaju diproyeksikan dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon sebanyak 2.000 ton per tahun.
“Sehingga ditinjau dari besarnya potensi ekonomi dan dampak lingkungan itu, PLTS Kilang Plaju diharapkan menjadi pionir alternatif pembangkitan energi di lokasi operasi Pertamina Group,” ujarnya.
PLTS Refinery Unit (RU) Kilang Plaju juga direncanakan menjadi showcase pada event G20 yang akan digelar di Indonesia akhir tahun 2022.
Dalam proyek ini, Pertamina NRE akan menjadi pihak yang menyediakan PLTS di Kilang Plaju. PLTS yang akan dibangun adalah PLTS ground mounted dengan kapasitas 2,25 MW di lahan seluas sekitar 2,2 hektare (ha) milik Kilang Plaju.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, mengatakan hingga saat ini pihaknya telah memasang PLTS di dua kilang, yaitu Kilang Cilacap dengan kapasitas 1,34 MWp dan Kilang Dumai dengan kapasitas 2 MWp.
“Transisi energi wajib dilakukan dengan komitmen bersama, komitmen kolaborasi antar Pertamina Group sangat efektif,” katanya.
Direktur Sumber Daya Manusia & Penunjang Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Isnanto Nugroho, menambahkan Pertamina menargetkan penurunan emisi sebesar 30 persen pada tahun 2030.
Salah satunya, kata dia, dengan meningkatkan portfolio hijau di internal Pertamina Group sebesar 17 persen.
“Salah satunya adalah melalui pemanfaatan PLTS yang menjadi unggulan untuk mewujudkan transisi energi di internal Pertamina,” ungkapnya.