Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Tinjau Pasokan dan Harga Minyak Goreng di Jateng, Ini Hasilnya

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengecek pasokan dan harga minyak goreng ke beberapa lokasi di Jawa Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengecek pasokan dan harga minyak goreng ke beberapa lokasi di Jawa Tengah.

Hal ini dilakukan Luhut sebagai upaya monitor kebijakan pengelolaan Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR). Pemerintah saat ini sedang menyusun kebijakan untuk flush out tangki-tangki yang penuh sehingga rantai pasok dari sisi tandan buah segar (TBS) dapat diserap oleh pabrik-pabrik kelapa sawit.

Luhut melakukan peninjauan ke beberapa titik lokasi di antaranya, Indomarco (sebagai distributor 1), melihat kepenuhan tangki minyak goreng di beberapa titik lokasi di Semarang, pabrik minyak goreng PT BEST, dan melihat dampak rob terhadap kelancaran jalur distribusi minyak goreng di Jawa Tengah.

“Progress dari hasil kunjungan ke lapangan ke empat titik di Semarang cukup bagus dengan tren yang membaik. Meskipun masih terdapat beberapa kendala, tetapi masih minor,” kata Luhut dikutip dari keterangan resmi, Selasa (7/6/2022).

Dengan koordinasi antar-pemangku kepentingan diyakini pengelolaan minyak goreng curah akan dapat berjalan dengan baik.

“Koordinasi terus dilakukan dengan Satgas pangan di daerah, BPKP, Kepolisian Daerah Jateng hingga Kapolsek untuk mengamankan ketersediaan dan kepastian harga Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) Rp14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram,” ujarnya.

Dari hasil pantauan di Jawa Tengah mulai menunjukkan bahwa tren penurunan harga cukup terlihat, walaupun di beberapa wilayah masih tinggi. Untuk itu diperlukan percepatan pendistribusian minyak goreng curah ke wilayah yang masih tinggi harganya tersebut.

Selain itu, dari pemantauan di lapangan juga mulai ada permintaan untuk penggunaan minyak goreng kemasan sederhana. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti, setelah pelaksanaan flush out saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper