Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menjamin pekerja migran Indonesia atau PMI mendapatkan kesempatan bekerja di luar negeri.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan saat ini pihaknya terus membantu PMI melalui pendanaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI dengan agunan yang rendah.
"Sesuai dengan arahan pak Presiden untuk membuka kesempatan pekerjaan di luar negeri. Ya kita harus mendukung, maka dari itu saya dan pak Benny [Kepala BP2MI] beri dorongan, [PMI] yang ingin keluar negeri bisa melalui BP2MI agar tidak terjerat lintah darat," kata Erick ketika melepas keberangkatan 285 PMI ke Korea Selatan pada Senin (6/6/2022).
Erick menambahkan saat ini BNI telah mengumpulkan dana sebanyak Rp1,1 triliun dari para pekerja migran Indonesia. Sebagai informasi saat ini BNI menyiapkan dana kredit usaha rakyat atau KUR sebanyak Rp250 miliar. Pada 2021, BNI mengatakan telah menyalurkan KUR kepada 1.300 PMI sebanyak Rp600 miliar.
Dia juga mengatakan saat ini BUMN lainnya yaitu Angkasa Pura II sudah memiliki layanan khusus bagi PMI yaitu PMI lounge dan jalur khusus keimigrasian
"Kita pastikan jangan sampai PMI kita jadi masyarakat kelas dua. Kita melayani asing luar biasa, tapi masyarakat sendiri yang namanya pejuang devisa tidak kita layani, ada yang harus kita intervensi dan perbaiki," ujar Erick.
Baca Juga
Erik mengatakan upaya perbaikan layanan ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya Jokowi mengatakan negara harus hadir dan menjaga raykatnya.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan pihaknya mengapresiasi dukungan dari BUMN, di mana adanya transformasi tata kelola perlindungan sudah bergerak ke arah yang lebih baik bagi PMI saat ini. Adanya bantuan dari BUMN ini sangat membantu para PMI untuk mempermudah proses pengurusan keberangkatan bekerja ke luar negeri.
"Bayangkan ada pinjaman dengan bunga sangat rendah dan PMI tidak boleh lagi jual harta keluarga atau pinjam ke rentenir jika ingin keluar negeri. Negara hadir, fasilitas loan fast track menempatkan mereka sejajar seperti pejabat atau vvip negara ini" ujar Benny.
Benny juga mengingatkan bahwa PMI sudah sepantasnya diperlakukan dengan istimewa mengingat mereka memberikan sumbangan sebanyak Rp159,6 triliun setiap tahunnya untuk Indonesia.
"Glorifikasi ini juga sebagai perlawanan serius bagi oknum-oknum yang masih memberangkatkan secara tidak resmi. Rakyat diberikan pilihan dan diperlakukan secara hormat," ungkapnya.