Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan memastikan harga minyak goreng curah bisa turun di kisaran Rp14.000-Rp15.000 per liter.
Luhut memaparkan sejumlah manuver yang dilakukan pemerintah untuk menjamin ketersediaan minyak goreng sehingga dapat dibeli dengan harga yang terjangkau.
Beberapa manuver tersebut, yaitu keseimbangan industri minyak goreng hulu dan hilir, kebijakan larangan ekspor yang sudah dicabut, pengubahan kebijakan minyak goreng curah dari berbasis subsidi menjadi pemenuhan kewajiban pasar domestik (DMO) dan kewajiban harga domestik (DPO), serta penyaluran minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET) kepada daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh program ini dengan baik.
“Di tengah kondisi global yang tidak menentu tersebut, pengendalian harga minyak goreng bukanlah pekerjaan yang mudah dilaksanakan. Banyak hal yang harus kami pertimbangkan dan seimbangkan supaya semua tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan tepat sasaran,” ujar Menko Luhut, dikutip dari keterangan resminya, Minggu (5/6/2022).
Tak hanya itu, Luhut juga menegaskan akan mengaktifkan semua sistem digitalisasi masuk ke dalam Peduli Lindungi untuk menekan harga minyak goreng hingga ke level HET Rp14.000 per liter.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional per hari ini, Senin (6/6/2022), harga minyak goreng curah naik 4,11 persen menjadi Rp19.000 per liter dari Jumat (3/6/2022).
Sementara itu, harga minyak goreng kemasan bermerek 1 naik 0,19 persen menjadi Rp26.500 per liter dan harga minyak goreng kemasan bermerek 2 juga naik 1,77 persen menjadi Rp25.850 per liter pada hari ini.