Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Puluhan Sapi di Riau Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau mengatakan puluhan sapi di provinsi tersebut telah perpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Dokter Hewan memeriksa sapi yang berpotensi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK)/Antara
Dokter Hewan memeriksa sapi yang berpotensi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK)/Antara

Bisnis.com, PEKANBARU -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau menyatakan sudah mendapatkan hasil uji sampel terhadap puluhan sapi terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Indragiri Hilir dan Siak.

Pengujian dilakukan menyusul kecurigaan pihaknya terhadap sapi terkait yang diduga terpapar PMK. Untuk proses pengujian dilakukan oleh Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatra Barat.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKH Riau Faralinda Sari mengatakan dari hasil uji sampel, diketahui 28 ekor sapi di dua daerah tersebut terkonfirmasi positif PMK. Dengan rincian di Kabupaten Inhil terdapat 11 ekor dan Siak 17 ekor.

"Kami sudah menerima hasil uji labor Veteriner Bukittinggi terhadap sapi yang di Inhil dan Siak yang sebelumnya kami curigai terpapar PMK. Ternyata hasilnya benar [sapi] positif PMK," ujarnya Kamis (2/6/2022).

Dengan hasil tersebut, saat ini total kasus PMK hewan ternak di Riau terdapat 33 ekor sapi. Sebelumnya, 5 ekor sapi di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) juga terpapar PMK.

Menurutnya, dengan hasil uji sampel yang positif tersebut, ketiga daerah yang memiliki kasus terpapar PMK ini untuk sementara tidak mengeluarkan ternaknya dari daerah.

Dia menuturkan hingga kini tiga kabupaten tersebut telah melakukan tindakan pengobatan terhadap sapi yang terjangkit PMK. Kemudian, pihaknya telah meminta ketiga kabupaten itu untuk segera melaporkan apabila obat-obatan bagi sapi minim, dan pihaknya siap menyuplai.

"Sedangkan daerah lain, agar dapat mengirim sampel ketika ada ditemukan sapi yang dicurigai PMK," ujarnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran kasus PMK, pihaknya meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak ke wilayah Riau. Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membeli sapi ke daerah-daerah yang sudah ditemukan PMK.

Dia menuturkan ada 15 provinsi di Indonesia yang sudah ditemukan PMK. Bahkan ada dua provinsi yang sudah menetapkan PMK ini sebagai wabah yaitu provinsi Aceh dan Jatim.

Fara menegaskan, penyakit mulut dan kuku yang menyebar di sejumlah daerah di Indonesia dan sudah masuk ke Riau ini tidak menular ke manusia. Penyakit ini menular ke sesama hewan ternak.

"Tidak menular ke manusia. Menularnya ke sesama hewan ternak. Penularannya bisa melalui darah, daging, dan air susu dari ternak yang terinfeksi itu bisa menularkan ke ternak yang lain," ujarnya.

Meski tidak menularkan ke manusia, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar saat memasak daging betul dimasak dengan matang. Sehingga virus-virus yang ada didalam daging tersebut mati dan aman untuk dikomsumsi.

Adapun gejala PMK pada ternak diantaranya adalah, demam, terdapat luka dibagian pada bagian mulut dalam dan kaki serta produksi air liur yang berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper