Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Mei 2022 mencapai 0,40 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Jika dirinci, inflasi tahun kalender 2022 sebesar 2,56 persen sedangkan inflasi tahunan mencapai 3,55 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan beberapa penyumbang inflasi adalah tarif angkutan udara, harga telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah
"Kalau dilihat dari 90 kota yg kita amati, 87 kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi di Kota Tanjung Panda 92,24 persen," katanya dalam siaran virtual, Kamis (2/6/2022).
Dia menambahkan inflasi secara tahunan yang mencapai 3,55 persen merupakan yang tertinggi sejak Desember 2022.
Sebelumnya, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan inflasi pada Mei 2022 naik sebesar 0,43 persen secara bulanan. Menurutnya, hal tersebut terutama didorong oleh faktor musiman libur Lebaran yang meningkatkan harga makanan, transportasi, restoran dan rekreasi.
"Secara tahunan, inflasi IHK diperkirakan sekitar 3,59 persen [year-on-year/yoy] pada Mei 2022. Inflasi inti relatif tidak berubah, atau sebesar 2,59 persen yoy di tengah membaiknya mobilitas publik dan permintaan secara keseluruhan," kata Faisal dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (31/5/2022).
Di lain sisi, Faisal memprediksi inflasi akan meningkat secara substansial dan fundamental di semester II/2022. Tekanan inflasi pada 2022 cenderung meningkat akibat demand-pull inflation di tengah percepatan pemulihan ekonomi, berkat mobilitas masyarakat yang meningkat seiring dengan pelonggaran PPKM.
"Hal ini juga didorong oleh inflasi cost-push, terkait dengan kenaikan harga pangan, energi, dan bahan bakar global," imbuhnya.