Bisnis.com, JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek melakukan sejumlah evaluasi setelah adanya perubahan pada sisi operasional, pelayanan, dan pengenalan fasilitas KRL yang ada di Stasiun Manggarai.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan sebelum dilakukannya perubahan operasional kelima (SO5), pengguna KRL harus menyeberang rel ketika melakukan transit. Namun, lanjutnya, saat ini dengan 60 persen pembangunan Stasiun Manggarai pengguna yang transit cukup naik dan turun menuju peron tujuan dengan menggunakan tangga manual, lift, dan eskalator.
Anne menerangkan bahwa program ini merupakan bagian dari perencanaan proyek Double-Double Track (DDT) yang memisahkan jalur Lin Bogor, Lin Bekasi, kereta bandara, kereta jarak jauh, serta pengaktifan jalur layang. Anne menekankan bahwa pembangunan ini untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan para pengguna saat berpindah kereta, seiring terus bertambahnya perjalanan kereta yang melintas Stasiun Manggarai dan terus naiknya volume pengguna.
Karenanya, KAI Commuter juga meminta maaf terjadi kelambatan yang cukup tinggi pada hari pertama, mengingat adanya pembatasan kecepatan menuju dan keluar Stasiun Manggarai pasca SO 5 untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta.
"Namun hal ini dapat diatasi dengan memotong relasi untuk memperkecil kelambatan. Pembatasan kecepatan pun terus dilakukan evaluasi agar dapat ditingkatkan," ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (29/5/2022).
Setelah itu, KAI Commuter juga mengoperasikan KRL Feeder relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan melalui peron 8 untuk mengantisipasi kepadatan di peron 6 dan 7 dampak dari kelambatan dan potong relasi sehingga dapat mengurangi kepadatan di stasiun.
Baca Juga
Selanjutnya, KAI Commuter juga menyiapkan petugas agar setiap fasilitas yang ada di Stasiun Manggarai dapat tersosialisasi dengan baik sehingga transit pengguna lebih dimudahkan dan dapat terlayani dengan baik.
Pada Minggu (29/5/2022), berdasarkan hasil evaluasi KAI Commuter melakukan perbaikan pola operasi dan stabling KRL agar terus dapat memperbaiki pola operasi pasca SO5, ehingga di hari kerja yang dimulai Senin (30/5/2022) esok dapat berjalan lebih baik.
KAI Commuter tetap mengoperasikan 1.054 perjalanan per hari dengan 94 rangkaian KRL dan mempersiapkan tiga perjalanan KRL Feeder relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan untuk mengantisipasi kepadatan di jam sibuk.
KAI Commuter terus melakukan sosialisasi baik di media sosial resmi @commuterline dan penempelan peta rute baru di KRL agar dapat memudahkan pengguna dalam melakukan perjalanan menggunakan KRL. KAI Commuter juga berharap para pengguna mengikuti arahan petugas terutama saat transit agar perpindahan peron lebih lancar.
Untuk menjaga kenyamanan bersama saat akan naik dan turun dari KRL, selalu mendahulukan pengguna yang turun terlebih dahulu serta ikuti arahan dari petugas di stasiun maupun di dalam perjalanan KRL. Gunakan fasilitas stasiun dengan baik, utamakan lift dan eskalator untuk ibu hamil, lansia, ibu membawa balita, dan bagi mereka yang sangat membutuhkan.
Seperti diketahui, pemberlakukan pola operasi dengan perjalanan KRL yang baru resmi dilaksanakan sejak Sabtu (28/5/2022) kemarin. Pada hari pertama tercatat jumlah pengguna yang melakukan perjalanan sebanyak 464.451 orang, dimana khusus di Stasiun Manggarai volume pengguna sebanyak 20.152 orang. Di stasiun ini pengguna yang transit mencapai lebih dari 120.000 hingga 200.000 orang setiap harinya.