Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu: Framework Pembiayaan Transisi Diperlukan Untuk Dukung Ekonomi Global

Wempi mengatakan akan membantu pasar keuangan agar dapat mendukung ekonomi global menuju keberlanjutan, termasuk tujuan dari Persetujuan Paris dan agenda 2030.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan Wempi Saputra dalam seminar virtual bertajuk Joining Forces for Recovery and A Safe, Sustainable Future, Selasa (24/5/2022).
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan Wempi Saputra dalam seminar virtual bertajuk Joining Forces for Recovery and A Safe, Sustainable Future, Selasa (24/5/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan Wempi Saputra menyampaikan, infrastruktur sangat berpengaruh terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi global, terutama Indonesia.

Sayangnya, lanskap infrastruktur berubah dengan cepat sebagai dampak dari perubahan iklim dan pandemi Covid-19.

Untuk itu, diperlukan inisiatif kolektif guna meningkatkan investasi infrastruktur untuk dapat mengatasi efek bekas luka akibat pandemi dan mendukung transisi ekonomi yang lebih hijau, terutama dalam mencapai target pengurangan emisi karbon.

Wempi mengatakan, diperlukan sekitar US$6,3 triliun investasi infrastruktur setiap tahunnya guna mencapai agenda 2030 dan bahkan meningkat menjadi US$6,9 triliun per tahunnya untuk mencapai target Persetujuan Paris.

"Mengingat rendahnya proporsi pembiayaan hijau dan berkelanjutan saat ini, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan framework tingkat tinggi untuk pembiayaan transisi," kata Wempi dalam seminar virtual bertajuk Joining Forces for Recovery and A Safe, Sustainable Future, Selasa (24/5/2022).

Ini, kata Wempi akan membantu pasar keuangan agar dapat mendukung ekonomi global menuju keberlanjutan, termasuk tujuan dari Persetujuan Paris dan agenda 2030.

Selain itu, kata dia, framework pembiayaan transisi tersebut menghindari greenwashing yang dapat merusak reputasi dan fungsi pasar keuangan hijau dan berkelanjutan.

"Ini adalah transisi menuju ekonomi rendah karbon yang kita butuhkan untuk memastikan bahwa negara-negara akan dapat terus berkembang," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper