Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) memerinci usulan skema konsorsium dalam proyek MRT Jakarta Fase 3 dan 4 agar bisa berjalan lebih cepat.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar menuturkan untuk Fase 3 yang membutuhkan dana Rp160 triliun misalnya, dia mengusulkan pendanaan dibagi menjadi 60 persen dan 40 persen.
"Sebanyak 60 persen diupayakan lewat pinjaman konsorsium dengan garansi pemerintah dan 40 persen menggunakan dana swasta,” katanya, Selasa (24/5/2022).
Dia menambahkan untuk bagian 60 persen tersebut bisa dibangun dengan pendekatan empat konsorsium donor, yakni Japan International Cooperation Agency (JICA), Asian Development Bank (ADB), European Investment Bank, dan UK Export Finance (UKEF). Adapun, untuk European Investment Bank akan datang pada Juli 2022.
William menuturkan sebanyak 40 persen akan diupayakan lewat kerja sama dengan pengembang properti di sejumlah kawasan yang akan dibangun MRT. Tawaran kerja sama tersebut dinilai cukup menggiurkan bagi pengembang properti yang pasti akan memperoleh manfaat dari peningkatan nilai sebuah kawasan jika MRT telah terbangun.
Kerja sama dengan pengembang properti tersebut juga merupakan upaya MRT untuk mengurangi biaya yang seharusnya dikeluarkan pemerintah.
Baca Juga
Dia memberi contoh ketika membutuhkan lahan depo. Pengembang bisa menyiapkan tanah untuk kebutuhan tersebut secara gratis dan perseroan memberikan hak untuk membangun properti.
"Ini mekanisme yang coba kita tawarkan,” jelas William.