Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

58 Proyek Infrastruktur RI Dibiayai Pemerintah-Swasta, Apa Saja?

Saat ini ada 58 proyek infrastruktur transportasi yang dibiayai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Lombok untuk memastikan gelaran MotoGP Mandalika yang berlangsung 18-20 Maret 2022/Antara
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Lombok untuk memastikan gelaran MotoGP Mandalika yang berlangsung 18-20 Maret 2022/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut terdapat sebanyak 58 proyek infrastruktur transportasi yang dibiayai oleh uang negara sekaligus pendanaan dari badan usaha.

Adapun, skema tersebut yakni Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Budi Karya menyampaikan bahwa saat ini ada 58 proyek infrastruktur transportasi yang dibiayai melalui skema tersebut, diantaranya sudah diajukan maupun sudah memasuki tahap financial close.

Di antara proyek infrastruktur transportasi yang dibiayai melalui skema KPBU adalah Pelabuhan Patimbang. Budi Karya menyampaikan bahwa pendanaan pembangunan berasal dari kolaborasi bersama dengan pihak Jepang, BUMN, dan swasta.

"Pembangunan kereta Makassar Pare-Pare, serta pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Gorontalo," lanjut Budi Karya, seperti yang disampaikannya saat menerima gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (23/5/2022).

Budi Karya menyampaikan pemerintah berfokus pada mencari sumber pendanaan di luar APBN dalam bentuk creative financing. Selain dengan skema KPBU, pemerintah turut melakukan optimalisasi aset melalui Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) dan Kerja Sama Operasi (KSO) Barang Milik Negara (BMN).

Saat ini, lanjut Budi Karya, pemerintah tengah berfokus untuk mengembangkan berbagai sarana dan prasarana transportasi utamanya yang mengedepankan konsep berkelanjutan. Misalnya, green port seperti yang dikembangkan di Terminal Teluk Lamong Surabaya dan akan disusul oleh Tanjung Priok Jakarta.

"Dalam pengembangannya saat ini, Green Port tidak menggunakan energi fosil, memiliki deteksi potensi tumpahan minyak dan pengembangan perkebunan mangrove di sekitar pelabuhan," tutur Budi Karya.

Terkait dengan sarana, Kementerian Perhubungan juga tengah mengembangkan penggunaan kendaraan listrik seperti pengadaan bus listrik, atau konversi motor konvensional menjadi motor listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper