Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UEA Bakal Kucurkan US$20 Miliar di IKN, Ekonom: Jangan Sibuk Cari Investor

Ketertarikan investor untuk terlibat dalam proyek IKN itu akan sangat bergantung dengan keseriusan pemerintah.
Desain eksterior yang bakal menjadi Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, Selasa (4/1/2022)./ Antara @nyoman_nuartarnrn
Desain eksterior yang bakal menjadi Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, Selasa (4/1/2022)./ Antara @nyoman_nuartarnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta dinilai untuk tidak terlalu sibuk untuk mencari investor dalam pembangunan Ibukota Nusantara (IKN). Ketertarikan investor untuk terlibat dalam proyek itu akan sangat bergantung dengan keseriusan pemerintah.

Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan hingga saat ini sudah banyak investor yang tertarik untuk terlibat dalam proyek IKN. Tetapi, sejauh ini belum ada komitmen serius dari pada investor yang menyatakan tertarik.

Menurutnya, proyek IKN seharusnya diawali oleh pemerintah dan bukan diawali oleh investor. Pasalnya, konsistensi pemerintah akan menjadi pemikat yang kuat untuk menarik investor dengan sendirinya.

"Kalau dari awal yang dikomunikasikan pemerintah sibuk cari investor, maka persepsi yang terbentuk justru negatif, pemerintah tidak punya dana untuk bangun IKN. Ketika investor tidak jadi investasi, persepsi semakin buruk, IKN diambang kegagalan karena tidak ada investor. Padahal tidak seperti itu," katanya kepada Bisnis, Senin (23/5/2022).

Menurut Piter, tantangan terbesar bagi pemerintah saat ini adalah bagaimana untuk bisa merealisasikan pembangunan tahap I yakni pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP).

Kendati demikian, dia menilai kemampuan pemerintah untuk bisa merealisasikan pembangunan tahap I IKN masih sangat dimungkinkan untuk dilakukan saat ini.

"Menurut saya masih sangat mungkin. Pembangunan IKN kan dilakukan bertahap, tidak sekaligus," ungkapnya.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi kembali membeberkan rencana investasi negara asing dalam proyek pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) setelah sejumlah investor menyatakan hengkang dari proyek itu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membantah bahwa proyek IKN sepi pendanaan.

"Kalau ada yang bilang kita pendanaan ngga datang, ngga betul sama sekali, karena Abu Dhabi itu saja kontribusi sekitar US$20 miliar melalui Indonesia Investment Fund," ujar Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper