Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja operasional angkutan penumpang dan kargo maskapai Garuda Indonesia dinyatakan mulai menunjukkan peningkatan. Hal tersebut terjadi selama proses tahapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) serta tantangan industri penerbangan global.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan kinerja operasional Garuda pada April 2022, jika dibandingkan dengan periode Februari 2022, menunjukkan pertumbuhan angkutan penumpang yang signifikan yakni sebesar 74 persen. Menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dari berbagai relaksasi kebijakan mobilitas masyarakat, kembali diperbolehkannya aktivitas mudik, dan peak season perjalanan selama periode Lebaran.
Sementara itu, di tengah tantangan industri penerbangan global, Garuda juga terus mengoptimalkan penggunaan armada pada rute padat penumpang. Langkah tersebut, lanjut Irfan, mulai menunjukkan pergerakan yang positif yakni pertumbuhan frekuensi penerbangan sebesar 20 persen pada akhir April 2022, dibandingkan dengan periode awal Februari 2022.
"Kami meyakini berbagai upaya adaptasi dalam menyikapi tantangan kinerja industri penerbangan yang semakin dinamis, akan menjadi langkah komprehensif Garuda untuk menjadi entitas bisnis yang semakin agile dan resilient dengan fokus profitabilitas yang terukur dan sustainable,” jelas Irfan melalui keterangan resmi, Jumat (20/5/2022).
Di samping itu, Pengadilan Negeri Jakarta baru saja memutuskan untuk menerima pengajuan PKPU Garuda Indonesia dan akhirnya diputuskan untuk diperpanjang hingga 20 Juni 2022.
Irfan menyatakan optimistis terhadap langkah restrukturisasi Garuda usai pengajuan perpanjangan PKPU diterima. Garuda menyatakan bahwa pengajuan perpanjangan kali ini akan menjadi yang terakhir.
Baca Juga
Adapun, sesuai informasi yang telah disampaikan oleh Tim Pengurus, tahap lanjutan dari proses PKPU Garuda adalah penentuan Daftar Piutang Tetap (DPT) yang nantinya akan menjadi basis untuk agenda voting PKPU.
Dengan ini, Irfan Setiaputra menyebut perpanjangan terakhir proses PKPU menjadi sinyal positif atas langkah percepatan restrukturisasi Garuda Indonesia. Menurutnya, perpanjangan terakhir itu akan memberikan ruang dan jangka waktu yang lebih terukur dan spesifik, sehingga negosiasi terhadap rencana perdamaian yang tengah diintensifkan bersama kreditur dapat segera difinalisasi.
“Perpanjangan PKPU terakhir ini juga menjadi penanda penting bahwa proses komunikasi yang selama ini berlangsung antara Garuda dan krediturnya, dengan berbagi optimisme yang sama terhadap outlook bisnis Garuda ke depannya, serta menunjukkan kepercayaan Majelis Hakim maupun Tim Pengurus,” ujar Irfan.
Irfan berharap agar seluruh tahapan PKPU bisa mencapai titik temu kesepakatan perdamaian, sehingga bisa melangsungkan ransformasi bisnis Garuda.