Bisnis.com, JAKARTA – Jika pada pertengahan Januari lalu disebutkan bahwa pemerintah akan melakukan penyesuaian tarif dasar listrik terhadap 13 golongan pelanggan nonsubsidi, kali ini dengan jelas menyatakan bahwa kenaikan tarif listrik itu menyasar pelanggan 3.000 VA ke atas
Selain mengulas rencana kenaikan tarif listrik, redaksi bisnisindonesia.id juga menyoroti sejumlah berita ekonomi bisnis lainnya yang dikemas secara lebih mendalam dan analitik.
Berikut lima berita pilihan editor bisnisindonesia.id untuk edisi Sabtu (21/5)
1. PEMERINTAH BERBAGI BEBAN NEGARA LEWAT KENAIKAN TARIF LISTRIK
Pemerintah kembali melemparkan wacana kenaikan tarif listrik sebagai upaya untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi yang harus dibayarkan negara kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Rencana kenaikan tarif listrik yang nantinya menyasar kelompok pelanggan di atas 3.000 volt ampere (VA) tersebut, dikatakan juga sebagai langkah pemerintah untuk berbagi beban antara kelompok rumah tangga mampu, badan usaha, dan pemerintah.
Dengan demikian, dampak kenaikan harga minyak mentah Indonesia atau ICP terhadap penyediaan energi nasional tidak semuanya dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2. OASE BITCOIN USAI DI ZONA MERAH 7 PEKAN DALAM SEJARAH KRIPTO
Sentimen negatif pasar kripto yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan bitcoin mandek di zona merah selama tujuh pekan berturut-turut. Dalam sejarah cryptocurency, terakhir kalinya bitcoin menyentuh harga terendah pada level US$25.500 pada Desember 2020,namun akhirnya dapat rebound menjadi US$31.000.
Berdasarkan hasil riset Luno dan Arcane Research, Kamis (19/5/2022), akhir pekan lalu bitcoin sempat menyentuh level US$25.300 atau sekitar Rp370 juta sebelum akhirnya kembali pulih ke posisi US$30.000. “Hal ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah bitcoin, menunjukkan bahwa pasar sedang berada dalam sentimen bearish,” tulis tim riset.
Adapau pada Mei 2022, pasar kripto mencatatkan kinerja yang buruk, dilihat dari penurunan indeks kripto kapitalisasi besar hingga 23 persen dan indeks kapitalisasi menengah 31 persen.Adapun, indeks kapitalisasi kecil turun 37 persen. Di samping itu, Bitcoin juga turun sebesar 23 persen .
3. KERAN EKSPOR MIGOR DIBUKA, SELAMAT DATANG KEMBALI JURUS DMO
Pemerintah rupanya tak mau main-main dalam mengawasi tata ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya seiring dengan kembali dibukanya ekspor komoditas ini.
Setelah ditutup selama 22 hari, pemerintah akhirnya membuka keran ekspor CPO dan produk turunannya termasuk minyak goreng mulai Senin (23/5/2022). Keputusan tersebut diumumkan oleh Presiden Joko Widodo melalui keterangan resminya secara virtual pada Kamis (19/5/2022).
Tentu kembali dibukanya keran ekspor CPO dan produk turunannya ini membawa angin besar bagi pelaku usaha. Pasalnya, sejak larangan ekspor diberlakukan pada 28 April 2022, tangki-tangki CPO penuh sehingga berimbas kepada tandan buah segar (TBS) sawit di petani tidak terserap bahkan busuk.
4. PASAR INDEN KEMBALI SAAT SEGMEN PERUMAHAN BERGESER
Terdapat salah satu tren penting bisnis properti subsektor residensial terutama perumahan tapak sepanjang 3 bulan pertama tahun ini. Menurut Indonesia Property Watch (IPW), segmen pasar dengan kisaran harga Rp500 juta hingga Rp1 miliar per unit semakin mendominasi.
Berdasarkan hasil survei konsultan properti yang dikomandani oleh Ali Tranghanda sebagai chief executive officer (CEO), pergeseran segmen pasar perumahan terjadi dengan terus naiknya persentase segmen pasar dengan harga tersebut di atas.
Dia menyebutkan bahwa pergerakan pasar melanjutkan tren penurunan di segmen menengah atas dan terus bergeser ke segmen menengah yakni harga Rp500 juta sampai Rp1 miliar yang tumbuh sangat tinggi yaitu 35,9% dibandingkan dengan realisasi penjualan pada kuartal terakhir tahun lalu.
5. K-POP DAN JURUS ALLO BANK (BBHI) TANGKIS SKENARIO 'BAKAR DUIT'
Kecenderungan perusahaan digital untuk mengalokasikan banyak dana dalam mengakuisisi atau memelihara loyalitas nasabah atau pelanggan, yang dikenal dengan istilah bakar uang, menjadi sentimen negatif bagi banyak perusahaan teknologi, termasuk bank digital.
PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) belum lama ini debut menjadi salah satu bank digital di Indonesia. Meski memulai start lebih lambat, bank digital konglomerasi Chairul Tanjung atau Grup CT tersebut cukup agresif untuk mencapai nasabah, menyusul bank digital lainnya yang lebih dulu seperti Bank Neo (BBYB) dan Bank Jago (ARTO).
Salah satu upaya emiten bank digital dengan kode saham BBHI tersebut untuk menggaet nasabah baru lewat Allo Bank Festival. Sejumlah acara besar dilakukan mulai dari pengadaan job fair hingga acara hiburan. CT Corpora dan Mega Corpora, perhelatan tersebut juga dimeriahkan dengan kegiatan konser yang menghadirkan musisi kenamaan.