Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II resmi menutup Posko Angkutan Lebaran 2022 di seluruh bandara terhitung pada Jumat (13/5/2022).
Tercatat selama periode lebaran 2022, posko sendiri dibuka pada 22 April–13 Mei atau sejak H-10 hingga H+10 Hari Raya Idul Fitri.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menjelaskan selama Posko Angleb 2022 di bandara-bandara perseroan fokus pada tiga indikator guna memastikan kelancaran angkutan lebaran. Dia menjelaskan posko fokus evaluasi tiga indikator yaitu ketersediaan kapasitas (capacity), ketepatan waktu operasional (punctuality) dan standar pelayanan (service ability).
"Evaluasi tiga indikator tersebut digunakan untuk perbaikan setiap harinya, sehingga kami bersyukur bandara-bandara AP II dapat dengan baik dan lancar dalam penyelenggaran angkutan lebaran 2022,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (14/3/2022).
Berikut ini, hasil evaluasi Posko Angleb 2022 di bandara AP II terhadap tiga indikator tersebut. Pertama terkait dengan kapasitas yakni jumlah pergerakan penumpang pesawat selama H-10 hingga H+10 tercatat mencapai 4,1 juta orang atau lebih tinggi 20 persen dari target awal sebanyak 3,4 juta orang.
Realisasi penumpang melampaui target awal yakni mencapai sekitar 4,1 juta orang. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang mencapai sekitar 2,5 juta orang.
Baca Juga
Tingginya pergerakan penumpang sejalan dengan pergerakan pesawat yang mencapai sekitar 32.400 penerbangan, dan khusus di Bandara Soekarno-Hatta sekitar 20.600 penerbangan. Sementara itu, pergerakan pesawat tersebut didorong adanya 899 extra flight dan terbesar ada di Bandara Soekarno-Hatta sekitar 451 extra flight.
Menurutnya tingginya lalu lintas penerbangan sejalan dengan tingginya load factor (tingkat keterisian penumpang di dalam satu penerbangan), yang pada angleb 2022 ini load factor penerbangan di bandara AP II rata-rata mencapai di atas 87 persen.
Adapun tingginya pergerakan penumpang dan pesawat juga didukung perpanjangan jam operasional di bandara AP II.
Sebelum periode angleb, total operating hour (jam operasional) di 20 bandara AP II secara kumulatif adalah 228 jam/hari, dan saat angleb ada kenaikan operating hour sebesar 5,3 persen menjadi 240 jam/hari.
Bandara yang memperpanjang operating hour untuk mengakomodir tingginya lalu lintas penerbangan adalah Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Minangkabau (Padang), Sultan Iskandar Muda (Aceh) dan Bandara Depati Amir (Pangkalpinang).
“Setelah 2 tahun tidak ada angleb, kami melihat semangat yang sangat besar dari stakeholder dan staf bandara dalam bersinergi melayani para pemudik, di mana semangat ini menghasilkan kontribusi yang sangat luar biasa terhadap kesuksesan angleb 2022 di bandara AP II,” terangnya.
Kedua, terkait dengan ketepatan waktu operasional (punctuality).
Ketepatan waktu operasional berbagai kegiatan di bandara maupun waktu operasional penerbangan menjadi kunci bandara AP II dan stakeholder dapat mengakomodir tingginya permintaan penerbangan.
Director of Operation AP II Muhamad Wasid mengatakan penanganan penumpang pada proses keberangkatan dan kedatangan di seluruh bandara AP II berjalan dengan baik yang antara lain didukung optimalisasi kegiatan sisi udara termasuk penggunaan lokasi parkir (parking stand) pesawat.
Optimalisasi kegiatan di sisi udara ini mendorong tingkat ketepatan waktu penerbangan (on time performance/OTP) maskapai berkisar 70 persen -90 persen di bandara-bandara AP II. Awaluddin menyebut dengan OTP yang baik, maskapai dapat optimal dalam operasional pesawat sehingga bisa mengakomodir tingginya permintaan penerbangan.
Terakhir, kata Awaluddin terkait dengan pelayanan di bandara AP II selama angleb 2022 mendapat apresiasi dari berbagai pihak, tidak lepas dari Menteri BUMN Erick Thohir yang mengobarkan api semangat para staf bandara AP II.