Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN mencatat bahwa keuntungan perusahaan pelat merah di Indonesia telah mencapai Rp90 triliun dalam dua tahun terakhir sejak transformasi yang digulirkan secara konsolidasi. Angka tersebut diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir berdasarkan laporan keuangan BUMN dan nilainya tumbuh dari Rp13 triliun sebelum transformasi.
"Dengan bekerja keras dan sehat, berakhlak maka terbukti BUMN dapat meraup keuntungan hingga mencapai Rp90 triliun," ujar Erick saat halal bihalal bersama Santri di Pondok Pesantren Mathlal'ul Anwar Menes, Kabupaten Pandeglang, Rabu (11/5/2022).
Keuntungan BUMN-BUMN itu didasari bekerja dengan sehat dan berkarakter juga mengutamakan akhlak. Pasalnya, kekayaan tanpa akhlak akan menimbulkan kerakusan juga sebaliknya kepintaran tanpa akhlak akan menimbulkan kesombongan.
"Keuntungan sebesar itu tentu dikembalikan lagi ketika kamu negara untuk mendukung program-program pemerintah, " sambungnya.
BUMN juga menyeimbangkan situasi pasar di tengah pandemi Covid-19. Dia mencontohkan harga masker mencapai Rp100.000 dan dilakukan operasi pasar dengan jaringan 1.300 perusahaan kimia sehingga dapat menurunkan hingga Rp5.000.
Selain itu, BUMN melakukan intervensi market dengan menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng, dimana masyarakat gonjang-ganjing harga minyak goreng.
Baca Juga
Kini, dia mengungkapkan harga minyak goreng dijual dengan harga paket murah untuk masyarakat. Hal itu sejalan dengan amanah orang tua kami bahwa ekonomi diibaratkan kopi yang memerlukan air panas dan gula harus diaduk-aduk biar merata.
Ekonomi adalah pemerataan dan tidak mungkin menetes ke satu pihak maupun ke satu kelompok lain. Karena itu, peran penting BUMN harus mengintervensi pengimbang pasar untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan demikian, Menteri BUMN kerapkali mendatangi tempat pendidikan dan pondok pesantren umat islam. "Seharusnya Menteri BUMN berada di tengah umat dan mendorong akhlak itu, karena pesantren dan pendidikan Islam sudah memiliki pondasi," katanya.
Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan, ID FOOD berkomitmen untuk mendukung Pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk upaya meningkatkan kemandirian pangan melalui Pondok Pesantren.
Hal tersebut diwujudkan dengan gelaran pasar murah bersama Kementerian BUMN dan pondok pesantren di wilayah Banten. Sebanyak 2000 paket sembako (beras, minyak goreng, dan gula), didistribusikan melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo untuk memenuhi kebutuhan komunitas santri di Pondok Pesantren.
“Kami senang ada kegiatan pasar murah dari BUMN di pondok pesantren karena kebutuhan pangan pokok juga diperlukan para santri maupun keluarga,” ungkap Ida, pengurus Ponpes Mathla’ul Anwar.
Sementara itu, Direktur Komersial dan Pengembangan PT PPI Andry Tanundjaja mengatakan cadangan minyak goreng melimpah dan mencukupi kebutuhan nasional,terlebih pemerintah menyetop impor minyak goreng.
Karena itu, PPI terus dan akan tetap mendukung program pemerintah dalam keterjangkauan dan ketersediaan pangan dengan menjual paket murah.
"Kami hadir di sini dengan minyak goreng yang terjangkau masyarakat. Sebelumnya kami pun telah mendistribusikan minyak goreng lebih dari 12 juta liter dan lebih dari 25 ribu paket pangan murah selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri," ungkap Andry.