Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Minta Pemerintah Dorong Sektor-Sektor ini Agar Rasio Pajak Meningkat di Kuartal II

Apindo meminta pemerintah mendorong sektor-sektor industri atau pengolahan, perdagangan, keuangan, real estat, dan transportasi serta pergudangan.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan semua pihak khususnya pemerintah harus bekerja keras untuk kembali menggairahkan ekonomi agar realisasi penerimaan pajak bisa lebih baik pada kuartal II.

Ketua Kebijakan Publik Apindo Sutrisno Iwantono mengatakan pemerintah pertama-tama harus mendorong sektor-sektor industri atau pengolahan. Menurut dia, pemerintah harus mulai melepas ketergantungannya dari sektor komoditas karena sifatnya yang fluktuatif.

“Ada beberapa sektor yang penting, pertama sektor yang terpenting adalah sektor pengolahan itu bisa ditumbuhkan, kalau dia bekrembang maka kemampuan membayar pajak bisa stabil. Beda kalau masih mengandalkan komoditas, itu tak menentu. Naik turun, naik turun. Ekonomi kita seharusnya jangan terlalu bergantung pada sektor komoditi,” ujar Iswanto saat dihubungi Bisnis, Rabu (11/5/2022).

Kedua, Iswanto meminta pemerintah menggenjot sektor perdagangan karena sektor ini penting dan signifikan dukungan ke PDB-nya. Ketiga, Iswanto juga menyebutkan sektor keuangan pun perlu diperhatikan. Tidak lupa, dia mengungkapkan ada juga sektor transportasi dan pergudangan.

“Karena penurunan aktivitas tidak signifikan selama pandemi, diharapkan bisa lebih didorong agar kembali menjadi sektor penting bagi pajak negara. Sama seperti real estat dan konstruksi yang lesu ini karena pandemi. Jadi pemerintah harus menggairahkan, kerja keras lagi,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Iswanto ada juga program pengungkapan pajak sukarela yang dipredikis mendorong penerimaan pajak negara. “Tapi yang penting adalah menumbuhkan sektor-sektor industry sehingga bisa mendorong penerimaan pajak. Jika ekonomi tidak tumbuh apa yang mau dipajaki?.”

Senada, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang mengatakan dengan pembangunan berbagai infrastruktur mulai bergairah, pembangunan perumahan dan real estat sudah mulai berjalan, diharapkan dalam kuartal II dan III nanti sektor ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam penerimaan pajak negara.

“Untuk saat ini memang sektor kontruksi dan real estat merupakan sal;ah satu sektor yang sangat terpukul akibat pandemi covid 19. Selama dua tahun kita menghadapi Covid-19 yang membuat ekonomi kita anjlok bahkan sampai dengan perrtumbuhan yang terkoreksi tajam membuat berbagai sektor bisnis terpukul salah satunya kontruksi dan real estat,” ujar Sarman lewat pesan WhatsApp, Rabu (11/5/2022).

Menurut Sarman, selama wabah Covid-19, anggaran pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah yang tadinya diperunutkkan untuk membangun berbagai infrastruktur terpaksa di-refecousing untuk menangani Covid 19. Termasuk juga pembangunan perumahan baik untuk kelas menengan bawah dan atas semua tertunda akibat kondisi daya beli masyarakat kita yang kian menurun.

“Disisi lain kelas menengah yang menjadi pangsa pasar real estat lebih cenderung menahan uangnya sambil menunggu situasi ekonomi yang lebih stabil. Jadi sangat wajar jika sektor ini belum mampu memberikan kontribusi terhadap penerimaan pajak pada kuartal I-2022,” ungkapnya.

Seperti diketahui, realisasi rasio pajak pada kuartal I/2022 mencapai 7,1 persen terhadap PDB atau lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I/2021 yang hanya 5,7 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper