Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komponen inti pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Sementara itu, inflasi inti secara tahunan tercatat mencapai 2,60 persen (year-on-year/yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan, inflasi pada komponen inti tersebut berasal dari ikan segar, kue kering, dan mobil. Selama dua bulan terakhir, laju inflasi inti terus menguat. Inflasi inti pada April 2022 ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya, yakni 2,37 persen dan tertinggi dalam enam bulan.
Masih berdasarkan komponen, BPS mencatat inflasi harga bergejolak pada April 2022 sebesar 2,30 persen.
"Kalau dilihat dari penyebab utamanya adalah dari minyak goreng, daging ayam ras, telur dan telir ayam ras" katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (9/5/2022).
Kemudian, inflasi pada harga diatur pemerintah tercatat sebesar 1,83 persen, dimana memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,32 persen.
Ini berasal dari kenaikan tarif bensin, tarif angkutan udara serta bahan bakar rumah tangga.
Baca Juga
Secara keseluruhan, inflasi April 2022 secara tahunan mencapai 3,47 persen (year-on-year/yoy) dan secara tahun kalender sebesar 2,15 persen (year-to-date/ytd).
Dari 90 kota yang dipantau BPS, semua kota mengalami inflasi pada April 2022. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen mtm, sedangkan inflasi terendah terjadi di Gunung Sitoli sebesar 0,22 persen.