Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada komponen inti pada Maret 2022 kembali mengalami peningkatan yang tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengatakan komponen inti pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Sementara itu, inflasi inti secara tahunan tercatat mencapai 2,37 persen (year-on-year/yoy).
“[Inflasi inti] ini tertinggi sejak Mei 2020, di mana saat itu terjadi inflasi 2,65 persen,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/4/2022).
Secara bulanan, Margo mengatakan komoditas penyumbang inflasi terbesar pada komponen inti diantaranya emas perhiasan, sabun detergen, kue kering berminyak, gula pasir, dan sewa rumah.
Secara keseluruhan, BPS mencatat inflasi pada Maret 2022 mencapai 0,66 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Baca Juga
Sementara itu, inflasi Maret 2022 secara tahunan mencapai 2,64 persen (year-on-year/yoy) dan secara tahun berjalan sebesar 1,20 persen (year-to-date/ytd).
Inflasi ini melonjak tinggi jika dibandingkan dengan bulan lalu yang mencatatkan deflasi sebesar -0,02 persen mtm.
Dari 90 kota yang dipantau BPS, sebanyak 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi pada Maret 2022.
Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,86 persen mtm, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tuai sebesar -0,27 persen mtm.