Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,17 Persen, Ini Faktornya!

PT Bank Mandiri Tbk. memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5,17 persen tahun ini. Berikut faktor-faktor yang memengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro/ Bank Mandiri
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro/ Bank Mandiri

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk. memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5,17 persen tahun ini, yang dimulai dengan proyeksi capaian 4,95 persen laju kenaikan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2022.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menyampaikan, terdapat beberapa faktor penting yang memengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya.

Lantas faktor-faktor penting apa saja yang memengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia? Berikut ini paparan Mandiri.

Perbaikan harga komoditas yang sudah berlangsung sejak akhir 2020 menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi.

"Peningkatan harga crude palm oil (CPO), batubara, dan nikel akan meningkatkan transaksi belanja dan berujung pada perbaikan ekonomi di daerah," kata Andry melalui keterangan tertulisnya, Minggu (8/5/2022).

Dia menjelaskan, naiknya harga batubara akan meningkatkan penjualan mobil niaga, sementara meningkatnya harga CPO akan mendorong penjualan mobil penumpang. Tak hanya itu, sektor turunan lainnya juga diramal akan mengalami perbaikan, sejalan dengan stabilitas harga komoditas.

Pemulihan ekonomi daerah dipastikan akan lebih masif apabila mobilitas masyarakat dilonggarkan dan kasus Covid-19 dapat ditekan, atau tidak ada varian baru yang mematikan.

"Dengan begitu, pembangunan yang memicu perbaikan kualitas infrastruktur di daerah mampu menopang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi," ungkap Andry.

Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) terdapat 201 proyek dan 10 program dalam Proyek Strategis Nasional Terbaru. Proyek strategis tersebut, tak hanya berada di pulau Jawa saja, namun tersebar di luar pulau Jawa.

Andry mengatakan, tingkat pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara yang semakin masif akan memberikan dampak terhadap kemudahan mobilitas antara wilayah, baik untuk mobilitas manusia maupun barang.

Kemudian, bila merujuk pada perhitungan Tim Riset Bank Mandiri, Andry menyampaikan bahwa transaksi di sepanjang Bulan Ramadhan dan Idulfitri akan mendorong kenaikan PDB Nasional sebesar 0,14 ppt. Perbaikan tersebut, kata dia, akan merata ke semua daerah.

Tak hanya itu, tren mobilitas masyarakat turut membantu perbaikan ekonomi di daerah tujuan wisata. Ini tercermin dari perekonomian di provinsi Bali dan Nusa Tenggara yang mulai membaik sejak semester II/2021.

Faktor pendukung lainnya juga ditunjang dari kebijakan pemerintah untuk mendorong investasi yang lebih merata di luar pulau Jawa.

Andry menyampaikan, ke depannya pembangunan tak hanya berfokus ke Indonesia bagian barat, namun juga ke wilayah Indonesia bagian timur.

"Kinerja pertumbuhan ekonomi regional menunjukan bahwa dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi di pulau-pulau di Luar Jawa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa," ungkapnya.

Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi daerah disertai dengan pemerataan pendapatan antara masyarakat di luar pulau Jawa dan pulau Jawa diharapkan semakin baik. Dengan begitu, kesenjangan pendapatan antar kedua wilayah dapat menurun sehingga mampu mendorong peningkatan ekonomi di daerah.

Ini tentu saja dipicu lewat pembangunan infrastruktur yang semakin merata, pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.

"Terlepas dari itu, peningkatan penetrasi ekonomi digital juga perlu digencarkan agar semakin memperluas akses pasar dari sentra-sentra produksi di daerah bahkan sampai ke luar negeri," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper