Bisnis.com, JAKARTA - LPEM FEB UI memperkirakan perekonomian Indonesia pada kuartal I/2022 mampu tumbuh 4,85 persen secara tahunan, dengan estimasi pada kisaran 4,75 persen hingga 4,95 persen.
Dalam Laporan Analisis Makroekonomi yang dipublikasikan LPEM FEB UI, Jumat (6/5/2022), mereka menyebut Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan domestik dan mancanegara. Tekanan baik dari sisi eksternal maupun domestik telah memicu risiko inflasi di tengah pemulihan ekonomi.
Di satu sisi, faktor pull dari sisi permintaan telah mendorong daya beli seiring peningkatan aktivitas produksi, mobilitas masyarakat, dan pecahnya pent-up demand. Namun di sisi lain, faktor push dari peningkatan harga bahan baku menekan daya beli masyarakat.
“Terlepas dari disrupsi akibat varian Omicron di awal tahun 2022, kuartal I/2022 masih menunjukkan pertumbuhan aktivitas ekonomi dan performa yang baik dari neraca perdagangan. Oleh karena itu, pertumbuhan PDB di kuartal I/2022 diestimasi berkisar 4,85 persen,” seperti dikutip Bisnis, Jumat (6/5/2022).
Pemulihan ekonomi yang kuat pada kuartal I/2022 tercermin dari realisasi investasi yang mencapai Rp282,4 triliun atau tumbuh sebesar 28,5 persen secara tahunan.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi tersebut merupakan jumlah tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.
Di samping itu, perdagangan luar negeri Indonesia terus mencatat kinerja yang relatif kuat, meski ada tekanan eksternal yang berasal dari pemulihan global dan konflik antara Rusia dan Ukraina.
Meski volume ekspor dan impor global tumbuh melambat akibat terganggunya permintaan dari Rusia akibat beberapa larangan dan sanksi dari Uni Eropa dan AS, lonjakan harga komoditas diyakini membawa pengaruh. Momentum ini diharapkan berdampak bagi neraca perdagangan Indonesia secara keseluruhan, yang kembali mencatatkan surplus sebesar US$9.33 miliar pada kuartal I/2022.
“Terlepas dari berbagai tantangan, kami masih berpandangan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2022 akan kembali ke level pra-pandemi di kisaran 5,0 persen,” tulis LPEM FEB UI.