Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Sopir Bus AKAP Tangerang-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran

Saat kasus Covid-19 menurun, pemudik merasa bahagia, para sopir bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) pun ikut bersyukur karena banjir penumpang.
Calon penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) berada di dekat loket pembelian tiket di Terminal Pulo Gebang di Jakarta, Kamis (23/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Calon penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) berada di dekat loket pembelian tiket di Terminal Pulo Gebang di Jakarta, Kamis (23/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, TANGERANG - Tahun ini, masyarakat Indonesia kembali melakukan mudik Lebaran, seiring penurunan kasus Covid-19.

Namun, setiap pemudik juga wajib menjaga protokol kesehatan saat pemerintah melonggarkan pandemi Covid-19. Jumlah pemudik yang meningkat membawa kebahagiaan bagi sopir-sopir lintas provinsi.

Saat kasus Covid-19 menurun, pemudik merasa bahagia, para sopir bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) pun ikut bersyukur karena banjir penumpang.

"2 tahun sebelumnya sepi gak kaya gini. Alhamdulillah lebaran tahun ini sudah diberi kebebasan pulang kampung dan harus tetap prokes," ujar Marjuki (50), sopir bus asal Klaten.

Dia yang telah menjadi sopir bus AKAP selama 15 tahun, pada mudik kali ini mengantarkan penumpang untuk rute Tangerang-Yogyakarta. Marjuki juga bercerita bahwa mudik Lebaran 2022 mengalami peningkatan penumpang hingga satu bus penuh tak tersisa kursi.

"Kebetulan selama bulan pandemi kemarin saya bawa bus AKAP. Pas pandemi walaupun hanya 2-7 penumpang (bus) tetap jalan," ceritanya.

Oleh karena itu, dia merasa bersukacita ketika pemerintah memberikan kesempatan untuk masyarakat merasakan mudik Lebaran tahun ini. 

Adapun, Marjuki berusaha selalu menaati prokes, seperti memakai masker dan sudah divaksin minimal dua kali. Tidak hanya menerapkan untuk diri sendiri, tetapi dia juga selalu mengingatkan kepada para penumpang.

Marjuki pun memastikan kondisi tubuhnya selalu sehat agar fokus saat mengemudi. Selain memperhatikan prokes dan kondisi tubuh, dia juga memeriksa kondisi bus yang akan dikendarai.

"Sebelum melakukan perjalanan, (saya) cek unit dari mulai mesin dan kelengkapan surat-surat. Kondisi badan (juga) harus fit dan minimal vaksin 2 kali," ungkap Marjuki.

Dari segi pendapatan, Marjuki juga mengungkapkan adanya perbedaan saat 2 tahun lalu dan saat ini. Dia mengaku mudik Lebaran kali ini bisa memperoleh upah hingga Rp500 ribu sekali jalan.

"Kalau pandemi rata-rata (penghasilan) sekitar Rp230 ribu (di) hari biasa, sedangkan hari ini (mudik Lebaran) berkisar antara Rp450-500 ribu," terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper