Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Ide tersebut dicetuskan sejak tanggal 18 Agustus 2019
Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H Sumadilaga menyebutkan keputusan pemerintah memindahkan lokasi ibu kota negara adalah untuk melakukan pemerataan populasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa, serta terjadinya krisis sumber air bersih di Jawa.
Menurut Danis, Ibu Kota Negara (IKN) adalah kota masa depan atau kota bagi generasi muda masa kini.
"Diharapkan agar generasi muda secara inklusif dapat berkontribusi dan berpartisipasi untuk mengakomodasi inovasi pada tiga area yang diprioritaskan pertumbuhannya, dari sektor kesehatan, energi, dan ekonomi," kata Danis pada webinar "Unleashing Global Urban and Rural Digitalization Potential," Selasa (26/04/2022).
Selain itu, menurut Danis, sejumlah permasalahan lingkungan banyak terjadi di Jakarta, seperti meningkatnya konversi lahan yang tinggi di Jawa, terjadinya urbanisasi yang terkonsentrasi di kota metropolitan Jakarta, dan penurunan daya dukung dan tingginya tingkat kerugian ekonomi di Jakarta.
"Kita bicara soal banjir, lalu lintas, dan penurunan tanah di Jakarta," imbuh Danis.
Baca Juga
Dengan memindahkan IKN, lanjut Danis, pemerintah berusaha mengembangkan ekosistem tiga kota. Dalam hal ini, IKN diarahkan sebagai katalisator bagi Kalimantan Timur dengan mendorong pembangunan ekonomi masa depan melalui kerja sama segitiga kota yang terdiri dari Samarinda, Balikpapan, dan IKN.
Samarinda sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur disebut jantung wilayah diharapkan menjadi pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi yang direvitalisasi. Balikpapan selaku pusat ekonomi dan bisnis Kalimantan Timur berperan sebagai otot, yakni hilir migas dan logistik Kalimantan Timur. Sementara itu, IKN sebagai pusat syaraf, inti pemerintah dan pusat inovasi hijau.
"IKN bukan hanya kota pintar, tapi juga tempat modern yang memenuhi standar infrastruktur kelas dunia," pungkas Danis.
Adapun visi IKN, kata dia, adalah menjadi kota yang paling berkelanjutan, menjadi simbol identitas nasional, dan menjadi pendorong ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. IKN juga dirancang sebagai pusat ibu kota dengan membentuk lingkungan yang dibangun dengan sistem kota pintar yang terintegrasi dan hidup selaras dengan alam.