Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Bahlil Sebut Negosiasi Proyek IKN dengan Softbank masih Lanjut

Adapun proposal Masayoshi masih maju mundur untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN), kendati begitu, ruang berinvestasi di IKN masih tersedia untuk SoftBank Group Corp.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menemui awak media dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/4/2022) / Bisnis-Ni Luh Anggela
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menemui awak media dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/4/2022) / Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim rencana SoftBank Group Corp untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) masih dalam tahap negosiasi.

"Yang bilang Masayoshi mundur itu siapa? Yang bilang Masayoshi masuk siapa? Sekarang ini negosiasi masih terjadi. Yang namanya negosiasi dalam dunia investasi, selama belum ada kata titik, itu tetap masih jalan," kata Bahlil kepada awak media, Senin (25/4/2022).

Sebagaimana diketahui, pada pertengahan Maret lalu, SoftBank Group Corp. mengumumkan bahwa pihaknya mundur dari proyek pembangunan IKN. Kendati demikian, pihaknya akan tetap melanjutkan investasi di Indonesia melalui perusahaan di dalam portofolio SoftBank Vision Fund.

Meskipun rencana investasi tersebut masih dalam tahap negosiasi, Bahlil menegaskan, Indonesia tidak menggantungkan diri terhadap CEO SoftBank Group Corp. Masayoshi.

"IKN itu bukan berarti Masayoshi nggak ada kemudian mati. Enggak ada urusannya sama kita. Dia yang melakukan penawaran, kalau dia nggak cocok ya nggak papa. Masih ada juga yang lain kok," ungkapnya.

Mengenai perkiraan investasi dari SoftBank Group Corp. untuk proyek IKN, Bahlil mengaku belum bisa menjawab secara spesifik lantaran proposal Masayoshi masih maju mundur. Kendati demikian, ruang untuk berinvestasi di IKN masih tersedia untuk SoftBank Group Corp.

"Masih. Investasi itu sama dengan bercinta. Bercinta itu kalau sudah menyatakan menikah, baru nggak ada lagi. Tapi kalau masih pacaran, putus nyambung-putus nyambung itu biasa aja itu," ujarnya.

Sebagai informasi, pembangunan IKN membutuhkan dana sebesar Rp466 triliun, dimana 19-20 persennya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Hingga saat ini, pemerintah tengah gencar melakukan negosiasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan IKN.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper