Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

THR untuk ASN Sudah Ditransfer Rp15 Triliun, Sisanya Masih Proses

Hingga Senin (25/4/2022) pukul 12.00 WIB, pemerintah telah membayarkan THR senilai Rp15 triliun bagi para ASN, baik di pusat maupun daerah. Total anggaran THR ASN mencapai Rp25,3 triliun, terdiri dari Rp10,3 triliun untuk pusat dan Rp15 triliun untuk daerah.
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. /Antara
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah membayarkan tunjangan hari raya atau THR senilai Rp15 triliun kepada para aparatur sipil negara atau ASN. Pembayaran kepada para pensiunan pun hampir selesai.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto menjelaskan bahwa pembayaran THR kepada ASN dan pensiunan sudah berlangsung. Pengajuan pencairan THR telah dibuka sejak Senin (18/4/2022).

Dia menjabarkan bahwa hingga Senin (25/4/2022) pukul 12.00 WIB, pemerintah telah membayarkan THR senilai Rp15 triliun bagi para ASN, baik di pusat maupun daerah. Total anggaran THR ASN mencapai Rp25,3 triliun, terdiri dari Rp10,3 triliun untuk pusat dan Rp15 triliun untuk daerah.

Pemerintah telah menerima pengajuan 61.618 surat perintah membayar (SPM) untuk 2.925.585 ASN pemerintah pusat dengan nilai Rp9,6 triliun. Kementerian Keuangan sudah mencairkan sebagian besar THR sesuai pengajuan itu, dengan yang masih dalam proses senilai Rp8,38 miliar untuk 3.158 pegawai.

“Jumlah THR yang sudah dicairkan sebesar Rp9,614 triliun untuk 2.922.427 pegawai [di pemerintah pusat],” ujar Hadiyanto pada Senin (24/4/2022).

Adapun, pemerintah telah membayar THR senilai Rp5,38 triloun untuk THR ASN pemerintah daerah (pemda). Sebanyak 1.191.453 pegawai di 215 pemda telah menerima THR.

Selain itu, pemerintah pun membayarkan THR bagi para pensiunan. Hadiyanto menyebut bahwa pembayarannya rata-rata telah mencapai sekitar 95 persen dan dapat segera rampung.

“Pembayaran [THR untuk] pensiunan telah dilakukan melalui PT Taspen senilai Rp7,36 triliun [94 persen] dan PT Asabri senilai Rp1,13 triliun [99 persen],” ujar Hadiyanto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper