Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF dan World Bank Sepakat Perang Rusia-Ukraina Akan Ganjal Pemulihan Ekonomi Globak

Selain krisis kemanusiaan, perang Rusia dan Ukraina menyebabkan kenaikan harga energi dan pangan yang mendorong meningkatnya tekanan inflasi, di tengah disrupsi pasokan barang dan kenaikan volatilitas di pasar keuangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan) memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan) memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL

Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan Musim Semi International Monetary Fund dan World Bank (IMF-World Bank) menyoroti pemulihan ekonomi global yang diperkirakan akan mengalami perlambatan akibat varian virus Omicron dan dampak dari Perang Rusia dan Ukraina.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sekaligus menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 pada 18-23 April 2022 di Washington D.C., Amerika Serikat.

Selain menyebabkan krisis kemanusiaan, konflik disebut menyebabkan kenaikan harga energi dan pangan yang mendorong meningkatnya tekanan inflasi, di tengah disrupsi pasokan barang dan kenaikan volatilitas di pasar keuangan.

Sejumlah faktor risiko yang mempengaruhi kinerja perekonomian global bersumber dari potensi kemungkinan memburuknya konflik di Ukraina, eskalasi sanksi atas Rusia, meningkatnya kembali kasus dan varian baru Covid-19, perlambatan pertumbuhan China, serta peningkatan tekanan sosial akibat kenaikan harga pangan dan energi.

Memperhatikan prospek perekonomian global yang menghadapi risiko dan ketidakpastian yang tinggi, Perry menyampaikan bahwa semakin pentingnya bauran kebijakan yang komprehensif dan koordinasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal di tingkat nasional perlu dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga tingkat inflasi di tengah kenaikan harga energi dan komoditas,” katanya dalam siaran pers, Jumat (22/4/2022).

Oleh karena itu, kata Perry, pengembangan Integrated Policy Framework (IPF) sangat diperlukan sebagai dasar analisis dalam merumuskan formulasi bauran kebijakan.

Dalam hal ini, IMF perlu membantu anggotanya untuk merumuskan exit strategy yang well-calibrated, well-planned, dan well-communicated atas kebijakan moneter yang non-tradisional, serta menyusun strategi untuk mengurangi scaring effect.

Pada tataran internasional, IMF diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam mendorong kerja sama internasional untuk mengatasi tantangan sekaligus mencegah terjadinya fragmentasi ekonomi global, termasuk upaya terkait perubahan iklim, mengatasi pandemi, mengatasi kerentanan utang, mendorong digitalisasi, mobilisasi penerimaan pajak, serta mengamankan ketahanan energi (energy security).

Sejalan dengan itu, IMF menyampaikan rekomendasi kepada negara anggota bahwa respon kebijakan perlu diarahkan untuk mengatasi tekanan inflasi yang semakin meningkat dan dampak konflik geopolitik yang semakin memanas yang berpotensi mempengaruhi proses pemulihan ekonomi.

Selain itu, negara anggota juga diharapkan untuk terus memperkuat kerja sama multilateral, yang antara lain mencakup kelanjutan upaya penyelesaian pandemi, upaya mengurangi emisi gas rumah kaca, mendorong produktivitas melalui digitalisasi, serta komitmen untuk penyediaan kecukupan bantuan likuiditas internasional bagi negara yang membutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper