Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan daging sapi segar masih mengalami reli kenaikan harga hingga pekan kedua April 2022. Kemendag mencatat harga daging sapi segar berada di angka Rp132.300 per kilogram atau naik 2,40 persen dari laporan bulan lalu.
Sementara itu, harga daging sapi beku belakangan tercatat Rp103.500 per kilogram atau naik 1,87 persen jika dibandingkan dengan bulan lalu.
Laporan itu tertuang dalam Perkembangan Harga, Inflasi dan Stok Indikatif barang Kebutuhan Pokok milik Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri yang dirilis pada Senin (11/4/2022).
Adapun harga sapi bakalan impor pada pekan ini sebesar US$4.301 per ton atau segara dengan Rp61.776 per kilogram. Harga paritas impor itu naik 4,80 persen jika dibandingkan dengan pencatatan bulan lalu.
Di sisi lain, harga impor daging beku berada di posisi US$5.970 per ton atau setara dengan Rp86.565 per kilogram. Angka itu mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen dibandingkan dengan bulan lalu.
Kemendag mengatakan reli kenaikan harga daging sapi segar dan beku saat ini disebabkan karena produksi daging sapi lokal yang masih minim sementara harga sapi impor bakalan dari Australia yang masih tinggi.
Baca Juga
“Tidak ada pemasukan impor sapi maupun daging pada Januari 2022 terkendala penerapan neraca komoditas (SNANK),” kata Kemendag lewat laporan itu dikutip Kamis (14/4/2022).
Adapun, ketersediaan stok sapi bakalan di dalam negeri saat ini berjumlah 94.691 ekor atau setara dengan 18.151 ton dengan potensi pasokan per bulan 30 persen dari stok.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) memperkirakan harga daging sapi di tingkat konsumen satu pekan menjelang Idul Fitri dapat mencapai Rp160.000 per kilogram hingga Rp180.000 per kilogram pada tahun ini.
Ketua Umum JAPPDI Asnawi mengatakan hal itu disebabkan karena keterbatasan pasokan sapi eks impor dan sapi lokal. Sementara itu, realisasi impor daging beku tidak juga berjalan optimal pada paruh pertama tahun ini.
“Harga saat ini melonjak jauh, posisinya harga timbang hidup sapi siap potong di feedlot ataupun peternakan naik, sapi eks impor dari Australia harga timbang hidup terendah di posisi Rp55.000 per kilogram tertinggi Rp59.000 per kilogram,” kata Asnawi melalui sambungan telepon, Kamis (7/4/2022).
Sementara itu, Asnawi menambahkan, harga karkas di tingkat rumah potong hewan atau RPH sudah berkisar Rp110.000 per kilogram hingga Rp114.000 per kilogram pada pekan pertama Ramadan ini. Konsekuensinya harga daging sapi di tingkat pengecer untuk pekan ini bertengger di kisaran Rp140.000 per kilogram hingga Rp150.000 per kilogram.
Kendati demikian, dia mengatakan, harga daging sapi di pasar bakal terus mengalami kenaikan hingga puncak lebaran nanti. Alasannya, pasokan daging sapi di kawasan Jabodetabek yang 93 persen mengandalkan sapi impor relatif terbatas.
Di sisi lain, distributor daging kerbau beku rekanan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) belakangan menaikan harga jual daging substitusi itu di angka Rp91.000 per kilogram hingga Rp93.000 per kilogram. Sementara harga daging kerbau itu dari negara asalnya berkisar di angka U$3,1 per kilogram hingga US$3,4 per kilogram atau setara dengan Rp49.000 per kilogram.
“Konsekuensinya harga menjelang Idul Fitri atau H-7 sapi lokal di RPH Rp55.000 sampai Rp57.000 per kilogram sementara harga eks daging sapi impor itu terendah Rp59.000 sampai Rp62.000 per kilogram kalau di tangan konsumen berkisar Rp160.000 sampai Rp180.000 saat lebaran nanti,” tuturnya.