Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) optimistis laju inflasi domestik pada tahun ini akan terkendali dalam kisaran 2 hingga 4 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa tekanan dari ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina telah memberikan dampak pada kenaikan harga komoditas pangan di dalam negeri, di samping komoditas energi.
Tercatat, tingkat inflasi pada Maret 2022 telah mencapai 2,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Keseluruhan asesmen kami sejauh ini, kami masih confident, inflasi masih bisa terjaga di sasaran 2-4 persen,” kata dia dalam konferensi pers virtual Komite Stabilitas Sistem Keuangan [KSSK], Rabu (13/4/2022).
Perry mengatakan, BI akan terus mengkaji kenaikan harga barang ke depannya, bersama dengan KSSK.
Di sisi lain, imbuh dia, pemerintah juga terus menjaga tersedianya pasokan bahan makanan dan koordinasi erat terus dilakukan dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Baca Juga
“Tentu saja pemerintah akan terus memantau kenaikan harga dengan berkoordinasi agar harga tetap terkendali, fiskal sehat, pertumbuhan ekonomi membaik, dan moneter membaik,” tutur Perry.
Dia juga menegaskan bahwa BI tidak akan menaikkan suku bunga, sebelum melihat adanya peningkatan inflasi di dalam negeri.