Bisnis.com, JAKARTA – Pelita Air Services (PAS) menargetkan untuk bisa melayani penerbangan berjadwalnya secara perdana pada pertengahan tahun ini atau pada semester I/2022.
Sekretaris Perusahaan Pelita Air Services Umar Ibnu Hasan menegaskan kasus korupsi yang sebelumnya menjerat mantan Direktur Utama PAS tidak akan menjadi halangan dalam rencana ekspansi perseroan. Dia menegaskan hingga kini masih memproses rencana operasi untuk terjun ke bisnis layanan komersial penumpang berjadwal. Dalam pertimbangan bisnisnya, PAS memilih masuk ke layanan medium.
“Untuk operasi, kami targetkan pada pertengahan tahun ini, kemungkinannya Juni atau Juli. Kami memang akan masuk ke layanan medium. Menurut kami layanan medium akan lebih mudah diterima oleh pasar. Pasalnya kami berada di tengah-tengah untuk bisa menggaet segmen pasar di antara LCC dan Full Service,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (11/4/2022).
Soal rute domestik yang bakal dioperasikan, Umar belum mau membeberkannya. Namun yang pasti, dia berujar bakal beroperasi di rute-rute gemuk di Pulau Jawa.
Sementara itu, Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Dadun Kohar menyampaikan saat ini PAS masih dalam proses memperoleh Sertifikat Operator Pesawat Udara (Air Certificate Operator/AOC). Setelah pada tahun lalu telah mengantongi surat izin usaha angkutan niaga berjadwal.
“Ini Pelita Air masih proses sertifikasi [AOC],” katanya.
Baca Juga
Terbaru, berdasarkan keterangan resminya, manajemen PAS telah menyepakati kerja sama ground handling dengan PT Gapura Angkasa (Gapura) sejalan dengan rencana pengaktifan penerbangan berjadwal reguler.
Direktur Keuangan merangkap Pelaksana Tugas Direktur Utama PAS Muhammad S. Fauzani mengatakan Gapura dengan pengalamannya yang telah banyak memberikan pelayanan kepada maskapai domestik dan internasional akan membantu memenuhi ekspektasi para pengguna jasa. Sebagai frontliner PAS, diharapkan Gapura mampu membantu PAS menampilkan citra yang baik terhadap customer melalui pelayanan yang diberikan.
Kerja sama ini meliputi aspek penanganan penumpang sampai kebandarudaraan. "Kolaborasi ini diinisiasi guna memenuhi persyaratan dalam mengaktifkan kembali regular flight PAS. Bersama Gapura, PAS yakin mampu mengoptimalkan pelayanan ground handling di tiap bandara yang menjadi rute penerbangan PAS," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (6/4/2022).
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga mengkonfirmasi Pelita Air telah memesan sejumlah pesawat untuk memulai penerbangan berjadwalnya dalam waktu dekat.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo membenarkan rencananya Pelita Air bakal menerbangkan pesawat bertipe Airbus A320. Namun Tiko tidak menjelaskan lebih jauh soal rencana pengoperasian dan jumlah pesawat yang telah dipesan.
Tiko, sapaan akrabnya, juga memastikan pemerintah tidak pernah berniat menggantikan Garuda dengan Pelita Air Service. Pelita Air, terangnya, hanya disiapkan untuk cadangan seumpama proses restrukturisasi Garuda gagal.
“Pelita Air itu sekoci cadangan. Kalau proses in court [pengadilan] gagal, baru itu ada penggantian,”imbuhnya
Tiko juga membenarkan bahwa Kemenhub telah memberikan lampu hijau untuk izin operasi terjadwal. Setelah itu, saat ini Pelita sedang dalam proses untuk mendapatkan izin sertifikat operator udara (Air Operator Certficate/AOC) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Tiko, sapaan akrabnya, memperkirakan penyiapan Pelita dari yang sebelumnya hanya melayani penerbangan sewa atau charter menjadi maskapai berjadwal tentu membutuhkan waktu. Fokus utama pemerintah adalah menyiapkan jenis pesawat dan seluruh operasi pendukungnya.