Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Cara Asean Dorong Stabilitas dan Integrasi Keuangan Kawasan

Ada beberapa upaya prioritas dalam mendorong stabilitas dan integrasi keuangan Asean, antara lain mendorong proses integrasi lebih lanjut sektor jasa keuangan kawasan.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara Asean dalam pertemuan 8th Joint Meeting of the ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) sepakat untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dalam mendorong stabilitas dan integrasi keuangan.

Negara-negara Asean juga menegaskan komitmen memperkuat kerja sama dalam rangka memitigasi risiko dan tantangan perekonomian pasca pandemi Covid-19, perubahan iklim, disrupsi digital, dan tensi geopolitik.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, para perwakilan negara yang hadir menekankan upaya mempercepat vaksinasi merupakan prioritas utama, seiring dengan pentingnya kebijakan fiskal dan moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi kawasan.

Pada pertemuan ini, disepakati beberapa upaya prioritas dalam mendorong stabilitas dan integrasi keuangan Asean.

Pertama, mendorong proses integrasi lebih lanjut sektor jasa keuangan kawasan, termasuk melalui proses upgrading Annex Jasa Keuangan dalam perundingan Asean-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).

Kedua, menyambut baik telah diselesaikannya studi mengenai Asean Member States (AMS) “Financial Landscape Toward Furthering ASEAN Banking Integration in the Digital Era" yang akan menjadi masukan bagi penyempurnaan pedoman Asean Banking Integration Framework (ABIF).

Ketiga, mengapresiasi inisiatif Cross-Border QR Code Payment Linkages bilateral di antara negara anggota Asean, yang diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi pengembangan jaringan pembayaran lintas batas di kawasan Asean.

“Inisiatif ini dapat menempatkan Asean sebagai yang terdepan secara global dalam konektivitas pembayaran ritel yang inklusif,” katanya dalam siaran pers, Senin (11/4/2022).

Keempat, mendukung penerbitan Asean Taxonomy version 1, yang berisikan komponen kunci taksonomi keuangan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan anggota dan sejalan dengan inisiatif global dalam meningkatkan investasi dan pembiayaan berkelanjutan.

Kelima, mendukung inisiatif bank sentral Asean untuk memperkuat agenda keuangan berkelanjutan melalui pembentukan dua workstream di bawah Senior Level Committee Task Force (SLC-TF), yang diarahkan untuk membangun kapasitas pada isu di area keuangan berkelanjutan dan mengembangkan ASEAN Green Map.

Keenam, melanjutkan komitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui peningkatan akses, penggunaan dan kualitas jasa keuangan di kawasan, serta ketujuh yaitu mengapresiasi penyelesaian Policy Note on Capital Account Safeguard Measures Recent Experiences dan penyampaiannya ke IMF guna memperkaya khazanah diskusi Integrated Policy Framework dari sudut pandang negara anggota Asean.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper