Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Sri Mulyani Beberkan Risiko Paling Berat Bagi Pemulihan Ekonomi Asean

Sri Mulyani mengatakan, meski terdapat sinyal pemulihan ekonomi di Asean pada awal 2022, prospek ekonomi global masih diliputi ketidakpastian yang tinggi. Risiko paling berat berasal dari gejolak geopolitik.
Maria Elena
Maria Elena - Bisnis.com 10 April 2022  |  13:20 WIB
Sri Mulyani Beberkan Risiko Paling Berat Bagi Pemulihan Ekonomi Asean
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati - Youtube Ministry of Finance Republic Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa tantangan geopolitik berisiko bagi pemulihan ekonomi Asean ke depan.

Hal ini diungkapkannya dalam pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Asean pada 7-8 April 2022 yang pada tahun ini berada pada keketuaan Kamboja.

“Hal ini merupakan tantangan yang berat bagi para pembuat kebijakan di seluruh dunia termasuk kawasan Asean,” katanya dalam siaran pers yang dikutip Bisnis, Minggu (10/4/2022).

Sri Mulyani mengatakan, meski terdapat sinyal pemulihan ekonomi di Asean pada awal 2022, prospek ekonomi global masih diliputi ketidakpastian yang tinggi.

Oleh karena itu, tantangan pembangunan saat ini menurutnya tidak dapat ditangani negara secara individu.

“Kolaborasi di tingkat global seperti pada forum G20 maupun pada kerja sama regional di Asean perlu terus diperkuat dan konsisten dilanjutkan,” katanya.

Namun demikian, dia mengatakan, Asean dan Indonesia pada khususnya masih memiliki ketahanan yang baik. Untuk menjaga kinerja ini,kebijakan fiskal harus tetap diarahkan untuk melindungi masyarakat yang masih terdampak pandemi dan membantu ekonomi untuk pulih.

Di samping itu, Sri Mulyani mengatakan menjaga kesehatan APBN agar tetap berkesinambungan dan terus menciptakan stabilitas juga perlu dilakukan.

“Dalam hal ini, sebagai negara yang masih mengekspor komoditas,kenaikan harga komoditas telah memberikan keuntungan bagi penerimaan perpajakan Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membantu mempercepat konsolidasi fiskal”, tutur Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

sri mulyani asean geopolitik pemulihan ekonomi
Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top