Bisnis.com, JAKARTA — Twitter Inc., mengatakan pemegang saham terbarunya, Elon Musk menolak bergabung dalam jajaran dewan direksi raksasa media sosial ini.
Dilansir Bloomberg pada Senin (11/4/2022), Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal mengatakan Musk telah melakukan banyak diskusi dengan direksi Twitter. Namun, intinya, dia menolak posisi direktur.
Musk memutuskan hal ini pada 9 April, hari yang sama dia ditunjuk secara formal bergabung dalam jajaran direksi.
"Saya yakin ini adalah yang terbaik. Akan ada gangguan ke depan, tetapi tujuan dan prioritas kami tetap tidak berubah," ungkap CEO Twitter dalam memo internal pada Minggu yang juga diunggah di akun Twitternya.
Belum lama ini, Musk mengakuisisi saham Twitter lebih dari 9 persen, menjadikannya pemegang saham individu terbesar di raksasa media sosial.
Dengan keputusan Musk, miliarder terkaya nomor satu di dunia ini tidak perlu mengikuti aturan perusahaan yang menyatakan dewan direksi tidak boleh menguasai saham perusahaan lebih dari 14,9 persen.
Tweet Musk telah memikat dunia media sosial sejak pengungkapan sahamnya. Sejak itu juga, para pengamat pasar memperdebatkan absennya Musk dari jajaran direksi untuk menghindari potensi konflik kepentingan di masa depan.
Selain itu, muncul spekulasi apakah dia akan meningkatkan kepemilikannya di Twitter atau mengakuisisinya secara langsung.
Pendiri perusahaan kendaraan listrik Tesla Inc., adalah orang terkaya di dunia, menurut Bloomberg Billionaires Index. Dia juga pemegang akun Twitter paling berpengaruh di Twitter dan beberapa kali memicu kontroversi di platform ini.
Mengutip pesan internal perusahaan, Washington Post pada Kamis melaporkan beberapa karyawan Twitter mengungkapkan kekhawatiran di saluran Slack karyawan bahwa Musk dapat merusak budaya perusahaan.
“Mari kita hilangkan kebisingan, dan tetap fokus pada pekerjaan dan apa yang kita bangun,” kata Agrawal dalam memo hari Minggu kepada karyawannya.