Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memberikan sinyal adanya rencana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertalite hingga gas LPG 3 kilogram setelah menaikkan harga Pertamax seiring dengan naiknya harga minyak dunia.
Kendati demikian, rencana tersebut dinilai sangat tidak tepat jika dilakukan di tengah kondisi saat ini.
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menuturkan daya beli masyarakat saat ini masih rendah lantaran pandemi Covid-19 belum selesai.
Ditambah lagi, dengan naiknya harga-harga seperti minyak goreng, daging hingga Pertamax yang sudah pasti akan membebani masyarakat. Sehingga rencana tersebut menurutnya tidak tepat.
Ini, imbuhnya, juga akan semakin memperburuk daya beli masyarakat, padahal pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan daya beli yang mana ini di nodai dalam tanda petik dengan kenaikan komoditas yang sesungguhnya sudah disubsidi.
"Jadi menurut saya sekali lagi ini tidak tepat ya untuk di naikkan bahkan di wacanakan pun seperti yang dikatakan Luhut itu janganlah," kata Fahmi kepada Bisnis, Selasa (5/4/2022).
Adanya rencana tersebut dinilai dapat memengaruhi masyarakat baik secara psikologis maupun ekonomis.
Secara psikologis misalnya, akan membuat masyarakat panic buying sehingga akan memicu antrian di Pertalite dan menumpuk gas LPG 3 kilogram, yang berujung pada kelangkaan.
Kelangkaan tersebut, kata Fahmi perlu dihindari, sehingga dia menghimbau agar pemerintah tidak mengeluarkan statement yang tidak perlu.
"Saya rasa statementnya Luhut itu ditahan dulu lah. Nanti kalau akhir tahun sudah ada perbaikan [ekonomi pulih], itu silahkan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal adanya kenaikan harga BBM jenis Pertalite hingga gas LPG 3 kilogram.
Rencananya, tarif harga BBM akan dinaikan secara bertahap oleh pemerintah. Kendati demikian, Luhut tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana tersebut. Namun dia memastikan jatah subsidi rakyat kecil tidak akan dihilangkan.
"Semua akan naik, nggak ada yang nggak akan naik itu. Jadi hanya bertahap kita lakukan. Ada yang disubsidi, masih tetap yang untuk rakyat kecil, seperti misalnya LPG 3 kg dari 2007 tidak naik harganya kan tidak fair," kata Luhut, mengutip Bisnis, Selasa (5/4/2022).
Luhut Beri Sinyal Harga Pertalite dan Gas LPG 3 Kg Naik, Pengamat: Tahan Dulu Lah
Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM jenis Pertalite hingga gas LPG 3 kilogram dinilai tidak tepat jika dilakukan di tengah kondisi saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Hadijah Alaydrus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
26 menit yang lalu
Kode Keras JP Morgan untuk Saham GOTO
56 menit yang lalu