Bisnis.com, JAKARTA - Belasan aktivis Greenpeace memblokir dua kapal tanker di lepas pantai Denmark pada Kamis (4/4/2022).
Mereka menaiki kayak dan berenang demi memblokir kapal tanker yang memuat pengiriman minyak dari Rusia. Salah satunya adalah kapal milik BUMN Indonesia, Pertamina Prime. Pertamina Prime adalah kapal kedua PT Pertamina International Shipping.
Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul invasi ke Ukraina. Para aktivis Greenpeace melukis "Perang Bahan Bakar Minyak" di lambung Pertamina Prime.
"Pada pukul 11:00 [09.00 GMT], para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata juru bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager dikutip dari French 24.
Namun, French 24 menuliskan bahwa kedua kapal itu milik Rusia. Sekitar 100.000 ton minyak mentah akan ditransfer antara kedua kapal.
Dalam dua minggu terakhir, Greenpeace cabang Denmark telah melakukan beberapa tindakan terhadap kapal-kapal Rusia yang melakukan transfer minyak. Tindakan kali ini adalah blokade pertama yang berhasil.
Baca Juga
"Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat", kata Oehlenschlager.
"Mereka sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer", kata Oehlenschlager mendesak Denmark untuk melarang pengiriman minyak Rusia di perairannya.
Sune Scheller, Kepala Greenpeace Denmark, mengatakan layanan pelacakan yang diluncurkan oleh Greenpeace Inggris telah mengidentifikasi setidaknya 299 supertanker yang membawa minyak dan gas dari Rusia sejak awal invasi ke Ukraina pada 24 Februari, dan 132 di antaranya menuju ke Eropa.
"Meskipun beberapa negara menyatakan larangan kedatangan kapal Rusia, batu bara, minyak, dan gas fosil Rusia masih tiba melalui kapal yang terdaftar ke negara lain," paparnya.
Greenpeace menyerukan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk membuat pilihan jangka panjang dalam menanggapi perang di Ukraina, yang akan membantu menciptakan perdamaian dan keamanan, dan membuat pilihan untuk menciptakan masa depan yang stabil seperti transisi cepat ke energi yang efisien dan terbarukan.
Minggu lalu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dalam rapat dengan Komisi VI DPR, mengatakan perusahaan energi plat merah itu berencana membeli minyak mentah dari Rusia yang akan diolah di Kilang Balongan.
Nicke mengungkapkan Pertamina saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementrian Luar Negeri dan Bank Indonesia guna memastikan proses pembelian minyak ini tidak memicu masalah lebih lanjut.