Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni berstrategi memperkuat bisnis logistik saat ini lewat kerja sama dengan sektor pelabuhan yakni PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
Direktur Utama Pelni Tri Andayani menyampaikan bahwa melalui MoU ini, Pelni dan Pelindo akan berkolaborasi untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis di bidang logistik maritim. Pelni sebagai perusahaan pelayaran dan logistik maritim terus melakukan pengembangan.
Anda, sapaan akrabnya, menjelaskan salah satu strateginya adalah dengan berusaha menggeser porsi bisnis penumpang 45 persen dan logistik menjadi 55 persen.
“Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pengembangan bisnis logistik, termasuk dengan Pelindo,” jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (1/4/2022).
Anda menuturkan untuk mendukung bisnis logistik Perusahaan, Pelni membutuhkan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung lancarnya distribusi barang. Sementara itu, Pelindo sebagai perusahaan yang mengelola pelabuhan tentu memiliki aset yang dapat mendukungnya, seperti alat-alat bongkar muat, fasilitas crane darat atau shifting, depo dan lain sebagainya.
Lebih jauh, Anda menyebut bahwa rencana kerjasama antara keduanya berupa peningkatan dan pengembangan bisnis di bidang logistik maritim, pemanfaatan dan pengembangan fasilitas sarana dan/atau prasarana, optimalisasi aset, pengembangan dan pelatihan SDM di bidang logistik maritim, serta bentuk kerjasama potensial lainnya yang disepakati kedua belah pihak.
Baca Juga
“Ke depannya, Pelni dan Pelindo akan berkolaborasi membuat layanan logistik terpadu yang diturunkan dalam bentuk pengembangan platform digital atau sistem terpadu. Selain itu, kami juga akan melakukan benchmark terkait SDM, restrukturisasi organisasi, hingga digitalisasi informasi terkait depo kontainer,” terang Anda.
Selain dengan Pelni, Pelindo juga menyepakati nota kesepahaman dengan integrasi angkutan logistik bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan Pos Indonesia.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo mengatakan berkolaborasi tersebut dibutuhkan dalam menciptakan kelancaran rantai pasok dan angkutan barang sehingga dapat memberikan tingkat efisiensi yang baik dan menekan biaya logistik.
“KAI, Pelindo, dan Pos Indonesia sepakat untuk merumuskan visi logistik Indonesia untuk 5 hingga 10 tahun ke depan, mengintegrasikan infrastruktur logistik antara pelabuhan, kereta api, dan angkutan darat, serta mengintegrasikan layanan logistik secara end to end kepada pelanggan,” ujarnya.
Layanan integrasi dilakukan dengan 3S yaitu single document/data entry, single service level, dan single price.
Didiek menjelaskan latar belakang integrasi ini adalah kondisi geografis Indonesia yang didominasi perdagangan antar daerah. Perdagangan antar daerah ini memerlukan sistem logistik yang terintegrasi, baik integrasi sistem maupun integrasi transportasi antarmoda. Dalam hal ini, KAI yang melayani angkutan barang di angkutan darat, Pelindo di laut, dan distribusinya melalui Pos Indonesia.