Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan perwalian muncul sebagai “bank bayangan” di China yang menjadi “ksatria putih” dengan menjadi pengembang mini sendiri, yang sebelumnya hampir tak mungkin bagi perusahaan properti yang tengah tertekan.
Perusahaan perwalian termasuk MinMetals Trust Co dan Zhongrong Trust Co membeli saham di setidaknya 10 proyek real estat tahun ini, bertaruh bahwa rumah yang belum selesai pada akhirnya menghasilkan uang tunai untuk melunasi sebagian dari US$280 miliar dana yang didukung properti yang dijual oleh perwalian kepada investor.
Dorongan oleh pemberi pinjaman ini untuk masuk ke bisnis real estat menawarkan beberapa kelegaan bagi investor dan pengembang setelah runtuhnya properti China yang mengguncang pasar global dan menyebabkan lebih dari selusin default.
Langkah tersebut membebaskan uang tunai untuk membantu perusahaan real estat mengatasi sebagian dari kewajiban mereka senilai US$3,4 triliun.
Bank bayangan melakukan kesepakatan ini sekarang, mengetahui kreditur mungkin memiliki ruang terbatas untuk menegosiasikan pembayaran atau kesepakatan dengan pengembang seperti China Evergrande Group setelah rencana restrukturisasi diumumkan, menurut salah satu eksekutif perwalian.
"Mengambil proyek properti selama penurunan yang berkelanjutan lebih tentang menyelamatkan diri mereka sendiri," kata Zhu Yiming, analis properti di China Real Estate Information Corp, mengacu pada perwalian.
Daripada menunggu perbaikan kredit, menurut Zhu, developer berpikiran "lebih baik berinisiatif mendapatkan kembali kembali kepercayaan dengan membeli saham pengendali", tulis Bloomberg.
China Evergrande, pengembang paling berutang di negara itu yang menjadi pusat krisis properti, termasuk di antara perusahaan yang membongkar proyek perumahan. Perusahaan yang berbasis di Shenzhen menjual saham di setidaknya tujuh proyek perumahan kepada tiga perusahaan perwalian.