Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Pertamax Naik Bulan Depan? Erick Thohir: Ya Mohon Maaf

Menteri Erick Thohir minta maaf apabila harga BBM Pertamax naik dalam waktu dekat.
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan. istimewa
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga BBM Pertamax naik santer dikabarkan segera terealisasi dalam waktu dekat jelang Ramadan dan mudik Lebaran 2022.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi sinyal terkait dengan penaikan harga BBM Pertamax dalam waktu dekat saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Rabu (30/3/2022).

“Pemerintah sudah memastikan Pertalite dijadikan subsidi, Pertamax tidak. Kalau Pertamax naik ya mohon maaf, kalau Pertalite subsidi tetap,” katanya, dikutip dari siaran YouTube Universitas Hasanudin.

Penyesuaian harga BBM Pertamax dilatarbelakangi lantaran masih tingginya harga minyak dunia yang berada di atas US$100 per barel, demikian halnya dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP). Perkembangan sementara ICP per 24 Maret 2022 tercatat sebesar US$114,55 per barel.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai harga keekonomian BBM RON 92 atau Pertamax saat ini mencapai Rp16.000 per liter.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Agung Pribadi mengatakan ICP Maret 2022 masih terpantau tinggi. Sejak akhir 2021, ICP memang merangkak naik, dan makin meningkat sejak akhir Februari saat konflik Ukraina dan Rusia.

"Perang Ukraina dan Rusia masih menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga minyak dunia. Pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa," katanya dalam siaran pers, Sabtu (26/3/2022).

Menurutnya, tingginya harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap harga BBM. Sebagai informasi bahwa batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk Maret 2022 sebesar Rp14.526 per liter. Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM RON 92 berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum.

Hal senada juga dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang meminta dukungan kepada Komisi VI DPR RI agar dapat segera diizinkan untuk menaikkan harga BBM non-subsidi jenis RON 92 atau Pertamax.

"Hari ini Pertamax belum mengikuti mekanisme pasar, jadi mungkin dukungan untuk Pertamax diperlukan," kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/3/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper