Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Visa on Arrival dan Bebas Karantina, Kemenparekraf Revisi Target Wisman?

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan kebijakan visa on arrival dan bebas karantina berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno. /Kemenparekraf
Menparekraf Sandiaga Uno. /Kemenparekraf

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum berencana untuk merevisi target kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini, meski kebijakan visa on arrival dan bebas karantina diperluas.

"Per hari ini belum ada revisi, tapi kami terus pantau secara detail. Pertengahan tahun kami akan melakukan rakor, kami akan lakukan revisi kalau memang dirasa perlu," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dikutip dar keterangan resminya, Senin (27/3/2022).

Menurutnya, pemerintah masih fokus untuk menciptakan regulasi, kebijakan yang tepat saraan, tepat manfaat, dan tepat waktu demi membangkitkan industri pariwisata nasional.

“Pada saat nanti memang dapat dilakukan revisi, harus bisa dipastikan bahwa revisi yang achievable dan sustainable," ujarnya.

Kemenparekraf sendiri menargetkan tingkat kunjungan wisman tahun ini di kisaran 1,8 juta-3,6 juta wisatawan mancanegara (wisman). Sementara untuk wisatawan nusantara, targetnya mencapai 500 juta pergerakan pada tahun ini.

Hingga saat ini, pemerintah sudah memperluas penerapan kebijakan bebas karantina ke tujuh pintu masuk di Indonesia. Sebelumnya, hanya dua pintu kedatangan yang masuk dalam kebijakan ini yakni Bali dan Batam-Bintan.

Pelonggaran kebijakan ini juga diikuti dengan layanan Visa on Arrival (VOA) khusus wisata yang diberikan pemerintah kepada Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari 42 negara ke Bali serta Batam dan Bintan.

"Ini adalah kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Dan alhamdulillah tidak memicu peningkatan kasus Covid-19," jelasnya.

Lebih lanjut, pemerintah berencana memperluas fasilitas VOA ke beberapa pintu masuk lain di Indonesia. Seperti Bandar Udara Kualanamu Medan, Soekarno-Hatta Tangerang-Banten, Juanda Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar, dan Sam Ratulangi Manado.

Namun, ia memastikan rencana tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan melihat data-data yang ada. Khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19 yang saat ini terus membaik serta penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin yang juga terus meningkat.

"Kami melihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara meningkat dan perluasan visa on arrival ini akan bertahap bertingkat dan berkelanjutan. Tentunya ini menjadi satu optimisme baru, momentum kebangkitan ekonomi kita dan bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja," tekannya.

Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya menjelaskan kemudahan memasuki wilayah Indonesia memang memberikan dampak yang besar pada tingkat kunjungan wisatawan mancanegara.

Saat ini, kata Nia, pengguna terbesar layanan VOA khusus wisata adalah wisman dari negara-negara seperti Australia, Singapura, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris.

"Jadi bisa dibilang kalau berdasarkan data sebelum pandemi, mereka adalah negara-negara yang spending-nya di atas rata-rata," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper