Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus siap-siap kembali bekerja keras, meskipun APBN pada bulan ketiga di 2022 cukup positif dan mengalami surplus.
"[APBN] harus bersiap-siap bekerja keras untuk menjadi shock absorber lagi, yaitu menjaga ekonomi dan rakyat kita dari gejolak global yang sekarang berasal dari sumber komoditas pangan dan energi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KIta, Senin (28/3/2022).
Kedepannya, Kementerian Keuangan harus melihat tiga hal sekaligus.
Tiga hal tersebut adalah menjaga keselamatan dan kesehatan rakyat dari ancaman pandemi, menjaga kesehatan dan pemulihan ekonomi agar tidak mengalami perlemahan, serta mengembalikan kesehatan APBN melalui reformasi perpajakan, Undang-undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD) yang sedang dan terus dilakukan.
"Fondasi APBN harus terus di bangun dan dijaga secara kuat, disiplin dan hati-hati karena dia menjadi instrumen yang selalu diandalkan, baik dalam menghadapi shock seperti kesehatan maupun shock dari sisi ekonomi baik dari sisi komoditas maupun keuangan," ujarnya.
Seperti yang sudah diketahui, APBN menjadi andalan di tengah ancaman. APBN telah bekerja keras dalam menghadapi pandemi dengan melakukan berbagai langkah-langkah extraordinary dan menciptakan pemulihan ekonomi.
Baca Juga
Oleh karena itu, Sri Mulyani menegaskan menegaskan, APBN sebagai instrumen harus kembali dijaga kesehatannya.