Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Dibolehkan, Industri Tekstil Berharap Tak Lagi Terpukul

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil Rakhman mengatakan rata-rata utilitas kapasitas produksi berada di angka 60 hingga 70 persen terkerek permintaan Lebaran.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen /Bisnis/Rachman
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen /Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah dua tahun tak menikmati lonjakan permintaan pada momentum Lebaran, industri tekstil berharap situasi akan berbalik pada tahun ini seiring keputusan pemerintah membolehkan masyarakat melakukan mudik.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil Rakhman mengatakan rata-rata utilitas kapasitas produksi berada di angka 60 hingga 70 persen terkerek permintaan Lebaran.

"Kami berharap Lebaran ini kami benar-benar berlebaran, apalagi pemerintah memperbolehkan mudik, artinya akan ada mobilitas dan orang cenderung berbelanja, expand lebih terutama untuk baju Lebaran," kata Rizal kepada Bisnis Sabtu (26/3/2022).

Lonjakan pesanan bahkan menyebabkan banyak pengusaha tekstil, terutama di industri kecil menengah (IKM) tengah kesulitan mencari karyawan. Hal ini telah terjadi sejak awal tahun ini seiring pemulihan ekonomi.

Pemutusan hubungan kerja secara masif di awal-awal masa pandemi menyebabkan penyerapan tenaga kerja di sektor IKM saat ini berjalan lambat.

"Mereka terus mencari [karyawan], kemarin dari laporannya, mereka cukup kesulitan mencari SDM penjahit," lanjutnya.

Dihubungi terpisah, Direktur PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL) R Nurwulan Kusumawati memproyeksikan momentum Ramadan dan Lebaran akan mengerek penjualan pada kuartal II/2022. Melihat pola belanja masyarakat yang mulai bergerak ke platform online, Nurwulan mengatakan perseroan menggencarkan penjualan secara omnichannel.

Strategi dinilai berhasil dengan peningkatan penjualan online Trisula sepanjang tahun lalu yang mencapai 38,4 persen. Kenaikan permintaan jelang Lebaran pun diprediksi juga akan mengerek kinerja penjualan online perseroan melalui e-commerce terintegrasi, Yukshopping.com.

"Jelang Ramadan, kami melihat peluang yang baik untuk permintaan produk BELL dan kami harap ada perbaikan penjualan, khususnya di kuartal II/2022. Hal ini didukung oleh kondisi yang semakin membaik dan beberapa sektor dari industri hingga ritel yang diproyeksikan meningkat tahun ini," jelasnya.

Dia pun mengatakan tahun ini perseroan belum berencana menambah kapasitas produksi dan masih fokus pada pemenuhan pesanan yang masuk. Sementara itu, Nurwulan juga masih memantau kenaikan harga bahan baku sebagai imbas lonjakan harga komoditas.

"Kami masih memantau perkembangan lebih dahulu karena kondisi saat ini banyak sekali perubahan," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper