Bisnis.com, JAKARTA – MotoGP Indonesia yang digelar untuk pertama kali dalam 25 tahun ini membawa berkah bagi perekonomian di Lombok, terutama hotel yang okupansinya terisi hampir 100 persen.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan penyelenggaraan MotoGP membuat okupansi hotel menjadi sebanyak 95 persen.
“Di masa perhelatan MotoGP, memberikan dampak hunian hotel sangat meningkat, okupansi sebanyak 95 persen,” ungkap Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini, Senin (21/3/2022).
Lebih lanjut, Wolini menyampaikan bahwa sisa 5 persen dari okupansi tersebut tersebar di kawasan Sembalun dan 3 Gili (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air) yang berjarak cukup jauh dari penyelenggaraan MotoGP.
“Mengapa tidak 100 persen? Karena 5 persennya lagi itu masih kosong di Sembalun dan 3 Gili. Faktor jarak tempuh yang cukup jauh,” sambung Wolini.
Meski hampir penuh, Wolini menyebutkan bahwa seharusnya okupansi dapat mencapai 100 persen jika ke depannya promosi dan bundel paket wisata semakin digencarkan.
MotoGP pun membuat para karyawan hotel yang sebelumnya dirumahkan dapat kembali bekerja dan membantu pemulihan ekonomi masyarakat. Meski telah selesai, dampak dari MotoGP dilihat Wolini akan berkelanjutan karena animo untuk berlibur ke Lombok makin besar dan mulai normal.
“Harapan PHRI, penginapan yang belum full misalnya di dua tempat itu ke depannya dibuat paket yang disertai dengan transportasi, kemungkinan itu okupansinya bisa 100 persenlah di Lombok,” ujar Wolini.
Sementara itu, situasi hari ini di sana, kata Wolini, masih cukup ramai karena beberapa memilih memperpanjang kunjungannya di Lombok.