Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRIN Cari Mitra untuk Produksi Vaksin Covid-19 Intranasal

Tim Vaksin Merah Putih dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nasional mencari mitra untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI

Bisnis.com, JAKARTA – Tim Vaksin Merah Putih dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nasional terus berusaha mencari mitra yang akan mengembangkan dan memasarkan vaksin dengan teknologi terkini.

Bersama Pusat Riset Rekayasa Genetika dan Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman, BRIN mengembangkan vaksin merah putih (VMP) berbagai basis atau platform.

Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN Ni Luh Putu Indi Dharmayanti menyampaikan bahwa ada kandidat vaksin yang dipercaya memiliki prospek yang bagus di masa mendatang.

“Ada juga berbasis intranasal dengan teknologi tandem repeat epitope, jadi ini sudah tinggal satu step lagi untuk memasuki uji praklinik,” tutur Indi, Minggu (20/3/2022).

Indi melihat harapan pada vaksin jenis ini meski belum memiliki mitra untuk hilirisasinya. Dengan bantuan teknologi ini, nantinya vaksin tidak perlu disuntikkan, tapi hanya disemprot melalui hidung atau intranasal.

Selain itu, keunggulan dari jenis vaksin ini adalah sudah mengenali antiserum dari Covid-19 sehingga dinilai sangat baik dalam melakukan tugasnya.

“Ini bagus karena seed vaksin ini sudah mengenali convalescent serum [antiserum] dari Covid-19,” ungkap Indi.

Proses pembuatan VMP saat ini masih terkendala fasilitas karena Indonesia baru dalam hal mengembangkan vaksin. Ketidaktersediaan fasilitas laboratorium animal biosafety level 3 (ABSL 3) menjadi tantangan tersendiri sehingga pembuatan vaksin harus tersendat.

“Kita masih learning by doing, kita baru belajar membuat master seed vaksin dalam hal ini, jadi banyak kendala terkait fasilitas,” kata Indi.

Sementara itu, Indi melanjutkan bahwa saat ini BRIN sudah mulai memiliki fasilitas yang mendukung untuk uji praklinik tersebut.

“Fasilitas BRIN sudah mulai melengkapi untuk praklinik, mulai dari ABSL 3 untuk mencit dan macaca,” lanjut Indi.

Untuk mewujudkan ketersediaan vaksin intranasal ini, Indi mengatakan membutuhkan dampingan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta mitra yang dapat memasarkan produknya.

Rencananya, Indi bersama BRIN akan menawarkan teknologi pada jenis vaksin ini kepada PT Bio Farma dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia yang sudah lebih berpengalaman dalam hal vaksin. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper