Bisnis.com, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia melaporkan satu dari lima kandidat vaksin merah putih (VMP) buatannya dalam tahap persiapan untuk uji praklinis.
Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN Ni Luh Putu Indi Dharmayanti menyampaikan master seed vaccine berbasis sel yeast sudah selesai uji laboratorium dan siap untuk uji praklinis.
“Dari lima vaksin ini ada beberapa yang sudah maju, misalnya seed vaksin VMP sel yeast ini sudah selesai pada tahap laboratorium dan sudah diserahkan ke mitra industri untuk tahap hilirisasi, yaitu PT Bio Farma,” ungkap Indi, Minggu (20/3/2022).
Dalam rangka kemandirian vaksin, BRIN memiliki lima seed vaksin dengan beragam platform, yaitu berbasis DNA, sel yeast, sel mamalia, protein receptor-binding domain (RBD) spike, dan yang paling mutakhir adalah dengan teknologi tandem repeat epitope.
Indi menjelaskan bahwa saat ini BRIN sudah siap untuk uji praklinis dengan tersedianya laboratorium standar untuk pengujian. Laboratorium tersebut yaitu tergolong dalam animal biosafety level 3 (ABSL 3) untuk mencit dan macaca.
Rencananya, besok, Senin (21/3/2022), BRIN akan bertemu dengan Bio Farma untuk membahas kelanjutan VMP berbasis sel yeast yang sudah siap di hilirisasi.
“Secara research sudah selesai uji labnya, tapi kita harus mengetahui dari sisi industri, kita akan lakukan pembicaraan dengan PT Bio Farma senin besok seperti apa posisi master seed kita,” ungkap Indi.
Sementara itu, Indi melaporkan bahwa dari kelima VMP tersebut baru satu yang memiliki mitra, sedangkan yang lainnya belum mendapatkan mitra. Indi berharap vaksin lainnya mendapatkan mitra seperti VMP berbasis sel yeast.
“Nanti keempat vaksin ini juga akan kami tawarkan ke Bio Farma dan mitra lainnya seperti kakaknya [sel yeast], semoga adik-adiknya juga mendapatkan mitra,” tutur Indi.