Bisnis.com, JAKARTA - Tesla Inc., menunda penawaran obligasi yang didukung oleh bisnis sewa kendaraan listriknya senilai US$1 miliar. Tesla menjadi emiten ketiga di bursa AS yang menunda penerbitan obligasi dalam beberapa pekan terakhir akibat gejolak pasar.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (17/3/2022), menurut sumber anonim, perbankan sektor otomotif telah menempatkan minat besar untuk obligasi Tesla dengan manajer investasi sebelum pemasaran dihentikan.
Kenaikan inflasi dan kekhawatiran keruntuhan ekonomi akibat peperangan Rusia di Ukraina telah mengerek benchmark suku bunga acuan secara tajam. Alhasil, para emiten lebih memilih menunda rencana keuangannya hingga pasar kembali tenang.
Perusahaan otomotif World Omni juga menunda penawaran obligasi pada Jumat setelah perusahaan itu mulai memasarkannya.
Pada hari yang sama, pemberi pinjaman paylater Affirm Holdings Inc. juga menunda penawaran utang.
Tesla belum memberikan respons tekait hal ini. Perwakilan perbankan yang mengatur penerbitan seperti Wells Fargo, Credit Suisse, Barclays, dan Citigroup menolak berkomentar.
Baca Juga
Setidaknya sudah ada tujuh surat utang harus tertahan sejak invasi Rusia. Pada bulan lalu, dua obligasi kredit perumahan juga ditunda lantaran pasar uang yang melemah akibat arah pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve.
"Investor tidak pernah senang ketika mereka berupaya untuk menganalisis kesepakatan dan kemudian ditarik," ujar Kepala Produk Sekuritisasi Janus Henderson John Kerschner.
Kendati Tesla tidak memiliki pengalaman banyak dalam memulai, menanggung, dan melayani sewa mobil, portofolio dan sekuritisasi yang dikelola perusahaan menunjukkan kinerja baik, dengan kerugian kredit yang rendah, kata analis Fitch Ratings dalam sebuah laporan.