Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Goreng Kemasan Disesuaikan dengan Harga Pasar, Ekonom: Pilihan yang Sulit

Ekonom menilai, keputusan pemerintah mengenai harga minyak goreng kemasan yang disesuaikan dengan harga pasar memang pilihan yang sulit.
Presiden Jokowi mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi pasar dan toko swalayan, di DIY, Minggu (13/3/2022) pagi - BPMI Setpres.
Presiden Jokowi mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi pasar dan toko swalayan, di DIY, Minggu (13/3/2022) pagi - BPMI Setpres.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menetapkan aturan baru soal minyak goreng, dimana harga minyak goreng kemasan akan disesuaikan dengan harga keekonomian atau harga pasar.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan keputusan yang diambil pemerintah memang pilihan yang sulit.

"Saya sejak awal sudah warning. Kebijakan menetapkan harga eceran terendah atau tertinggi itu dengan tujuan untuk menekan kenaikan harga, menekan inflasi. Itu secara konsep bagus sekali," kata Piter kepada Bisnis, Rabu (16/3/2022).

Kendati demikian, jika tidak diikuti dengan ketersediaan atau kemampuan pemerintah untuk menguasai distribusinya, maka yang akan terjadi adalah penimbunan dan penyelundupan, dan barangnya akan hilang dari pasar.

Meskipun keputusan soal minyak goreng yang diambil pemerintah sudah pasti berdampak ke inflasi, namun Piter memandang ini mungkin pilihan yang logis lantaran kenaikan tersebut sifatnya hanya temporer.

"Karena sekali dia naik, dia sudah cukup naik sekali, dia nggak akan naik terus-menerus," ungkapnya.

Pemerintah bisa mencegah kenaikan lebih lanjut dengan harga-harga yang disubsidi. Harga-harga yang disubsidi inilah yang kemudian harus dikuasai distribusinya oleh pemerintah.

Dengan begitu, pengusaha tidak merasa dirugikan dan tidak mendorong mereka untuk melakukan penimbunan ataupun penyelundupan.

Selain itu, pemerintah bisa melakukan operasi pasar untuk barang yang disubsidi. Menurut Piter, mengawasi barang-barang subsidi jauh lebih mudah daripada mengawasi seluruh pasar.

"Kalau harganya itu dilepas tetapi pemerintah memberikan subsidi, pemerintah bisa melakukan secara terfokus dan lebih realistis. Kan subsidi itu untuk mereka yang tidak mampu," paparnya.

Di lain sisi, Piter menyoroti langkah awal pemerintah dalam menjaga harga minyak goreng dengan menyamakan semua harga eceran tertinggi (HET) baik minyak goreng premium maupun curah.

"Saya kira kesalahan pemerintah di awal itu. Padahal tidak harus sama semuanya karena kemampuan daya beli orang berbeda-beda. Yang dibantu adalah kelompok bawah, kelompok atas biarin aja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper