Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpanjangan Jalur KRL Jogja–Solo Capai 73 Persen, Selesai Tahun Ini

Kemenhub menuturkan progres perpanjangan jalur KRL Jogja–Solo mencapai 73 persen dan akan selesai pada tahun ini.
KRL Jogja-Solo./ Dok. Istimewa
KRL Jogja-Solo./ Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong perluasan elektrifikasi jalur kereta api di wilayah aglomerasi Yogyakarta–Solo hingga Stasiun Palur. Di samping itu, Kemenhub juga akan membangun depo KRL di Stasiun Solo Jebres.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya mengatakan perpanjangan jalur KRL Jogja–Solo dan pembangunan depo terus berlangsung. Saat ini, masing-masing progres sudah mencapai 73 persen untuk perpanjangan jalur hingga Palur, dan 58 persen untuk pembangunan depo di Solo Jebres.

“Di wilayah Jawa Tengah sendiri, khususnya di area Solo dan sekitarnya, terdapat dua proyek pembangunan yang kami harapkan dapat selesai di tahun 2022. Dua proyek tersebut adalah perpanjangan elektrifikasi jalur KA dari Solo Balapan–Solo Jebres–Palur sepanjang 6,2 km, dan pembangunan Depo KRL di Solo Jebres yang ditargetkan dapat rampung sesuai rencana," jelas Putu dalam siaran pers, Jumat (11/3/2022).

Sebelumnya, proyek elektrifikasi lintas Jogja–Solo hanya sampai Stasiun Solo Balapan. Namun, pada 2022, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub melakukan pengembangan elektrifikasi jalur hingga Stasiun Palur sepanjang 6,2 km. Rencananya, tahap pengujian atau uji dinamis jalur KRL tersebut akan dilakukan pada April-Mei 2022.

Setelah itu, Putu menyampaikan bahwa jalur layanan KRL tersebut diharapkan dapat beroperasi pada September 2022.

Selain perpanjangan elektrifikasi jalur, Kemenhub turut mengambangkan prasarana penunjang pada stasiun yang dilintasi KRL Jogja-Solo. Pengembangan yang dilakukan yakni meninggikan peron guna mempermudah alur naik-turun penumpang dari kereta. Salah satunya di Stasiun Purwosari.

"Untuk Stasiun Purwosari belum dilakukan modifikasi prasarana penunjang seperti peninggian peron karena stasiun ini merupakan salah satu dari stasiun heritage. Sejauh ini kami baru melakukan survey untuk membahas lebih lanjut rencana modifikasi peron pada stasiun tersebut," jelas Putu.

Di sisi lain, progress pembangunan depo KRL saat ini sudah sebesar berlangsung 58 persen. Kehadiran depo tersebut diharapkan bisa meningkatkan perawatan dan kualitas layanan sarana KRL.

Selanjutnya, Kemenhub turut menangani perlintasan sebidang sehingga peningkatan berbagai fasilitas integrasi tidak luput dari rangkaian proses pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan oleh DJKA.

Putu menjabarkan fasilitas pendukung integrasi multimoda yang sudah rampung dan dapat digunakan antara lain yaitu sky bridge sepanjang 630 meter yang dibangun atas kolaborasi Kemenhub dan PT. KAI. Sky bridge tersebut menghubungkan Stasiun Solo dengan Terminal Tirtonadi, Trans Jogja yang terintegrasi pelayanannya di Stasiun Yogyakarta, hingga Bus Solo Trans (BST) yang terhubung dengan Stasiun Purwosari.

Sementara itu, fasilitas yang masih dalam tahap perencanaan adalah penambahan dua perjalanan kereta api pagi dan sore. Penambahan frekuensi perjalanan KA tersebut akan  mengintegrasikan layanan KRL Jogja–Solo dengan KA Perintis Purwosari–Wonogiri, serta KA Bandara Internasional Adi Sumarmo.

Adapun, saat ini KRL Jogja–Solo telah melayani perjalanan penumpang dari Stasiun Yogyakarta hingga Stasiun Solo Balapan sejauh 62,5 km. KRL tersebut merupakan KRL pertama di luar wilayah Jabodetabek, yang menggantikan peran KRD Prambanan Express atau Prameks, yang melayani rute Jogja - Solo selama lebih dari dua dekade.

Kehadiran KRL Jogja–Solo diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan mobilitas masyarakat di wilayah aglomerasi Yogyakarta–Solo dan sekitarnya, seta membawa perubahan perilaku dan budaya masyarakat untuk lebih berdisiplin dalam bertransportasi.

Putu mengatakan KRL Jogja–Solo yang sudah beroperasi sejak 2021 mendapatkan respon positif  dan antusiasme yang sangat  tinggi  dari masyarakat, didukung dengan tingkat okupansi penumpang yang cukup baik.

"Meski diluncurkan di tengah situasi pandemi Covid-19, sejak mulai beroperasi, KRL Jogja–Solo sudah berhasil melayani lebih dari 2 juta penumpang. Sehingga dengan melihat besarnya antusiasme masyarakat tersebut, kami semakin optimis  dalam  menyelesaikan pekerjaan perpanjangan jalur pelayanan KRL hingga Stasiun Palur di tahun ini," tutur Putu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper